TangerangNews.com

Agen Elpiji yang terbakar di Tangsel Diduga Pengoplos

Bastian Putera Muda | Selasa, 3 Juni 2014 | 20:42 | Dibaca : 2362


Lokasi ledakan di Pondok Aren (Bastian / TangerangNews)


 
TANGSEL–Pemilik agen gas elpiji yang meledak di  Jalan Raya Ceger RT 02/01, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel Selasa (3/6) siang diduga melakukan praktek ilegal dengan mengoplos gas.  
 
Seperti diketahui sebelumnya, akibat ledakan tersebut, bangunan yang digunakan penjualan gas hangus terbakar dan menyambar warung kelontong, usaha percetakan dan sebuah rumah warga yang ada di sebelahnya. Sedangkan korban terus bertambah, dari empat kini menjadi enam orang. Keenam korban tersebut kini masih menjalani perawatan di RS Aqidah, Ciledug, Kota Tangerang dan Fatmawati Jakarta, akibat luka bakar serius.
 
Salah seorang pemilik ruko yang juga menjadi korban, Nasir ,52, mengatakan, kebakaran terjadi karena adanya usaha pengoplosan gas elpiji. Sebelumnya sekitar 2010 lalu hal serupa pernah terjadi juga.
 
Namun, baru saat inilah kebakaran merambat sampai ke semua gudang hingga menyambar ke ruko miliknya.  "Tempat usaha itu dijadikan Ngoplos dari tabung 3 Kg ke 12 Kg. Ini enggak cuma sekali saja," katanya.
 
Komandan regu Kantor Pemadam Kebakaran kota Tangsel, Widada mengatakan, sebanyak  tujuh unit armada pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang  berkobar. Tiga mobil kebakaran dari Kota Tangerang juga ikut membantu memadamkan api.
 
Dia mengatakan, pemilik agen gas adalah  M. Sohib. Sedangkan korban sebanyak enak orang masing-masing bernama Miswono yang  mengalami luka bakar tangan, kaki dan perut, Slamet Triadi luka bakar pada kaki, Agus  Kurniawan luka bakar kaki dan tangan, Muhlasin luka bakar muka, tangan dan kaki, Saripudin luka bakar kaki serta Saren yang mengalami luka ringan. 
 
"Korban adalah karyawan agen gas. Saat ini sudah dirawat di RS Aqidah dan di  rujuk Ke RS Fatmawati," tambahnya.
 
Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren, Inspektur Satu Polisi Sitta Manongan Sagala  mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan olah kejadian tempat perkara (TKP). 
 
Ia juga belum dapat memastikan penyebab kebakaran. "Memang ada korban. Kami masih berupaya menghimpun data. Karena para korban dilarikan ke sejumlah rumah sakit berbeda," ujar Sitta.