TANGERANGNEWS-Komisaris PT Lion Air, Oesman Sapta Oedang mengatakan, secara lisan General Authority of Civil Aviation (GACA) telah memberi izin. "Tetapi pemerintah Arab Saudi, perlu waktu dan proses untuk urusan-urusan penerbangan baru. Jadi wajar saja," katanya, usai acara buka puasa bersama dengan pers, di Restoran Syailendra, JW Marriot, Rabu (9/9). Dia menjelaskan, sejauh ini tidak ada halangan yang berarti dalam proses perizinan. Proses tersebut, beber dia, saat ini tengah berjalan. "Mudah-mudahan ditahun depan, sudah bisa melayani jamaah Umroh dan Haji," harapnya. Armada yang akan dioperasikan untuk melayani rute tersebut adalah Boeing 747-400 sebanyak dua unit. Saat ini kedua pesawat dengan registrasi PK-LHF dan PK-LHG tersebut sedang dalam perawatan di Kuala Lumpur, Malaysia. Dijadwalkan, setiap harinya Lion pesawat dengan nomor JT 110 akan melayani rute ini pada pukul 12.30 WIB dan tiba di Jeddah pukul 18.00 waktu setempat. Sedangkan pesawat satunya yaitu JT 111 berangkat dari Jeddah pukul 20.00 waktu setempat dan tiba di Jakarta pukul 09.30 WIB. Oesman menjelaskan, potensi penumpang untuk rute ini sangat besar, tak hanya jemaah umroh dan haji saja, mengingat Indonesia banyak memasok Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Arab. Selama ini maskapai penerbangan nasional yang melayani Indonesia-Arab hanya Garuda Indonesia. Selain itu, penerbangan dilayani maskapai asing seperti Saudi Arabian Airlines.(ir/jp)