TANGERANG-Liliani Haryani (35), warga Pondok Indah, Jakarta Selatan, gembira lantaran jalan tol JORR W2 Ulujami-Kebon Jeruk sepanjang 7,67 kilometer sudah sepenuhnya rampung, karena ruas terakhir yakni Ulujami-Ciledug, segera dibuka.
Pengusaha garmen yang dalam seminggu bisa tiga kali bepergian dengan pesawat melalui Bandara Soekarno-Hatta itu tidak lagi harus bersusah payah terkena macet di jalur reguler sebelum masuk tol dalam kota di Slipi, Jakarta Barat.
"Iya, bersyukurlah Tol Ulujami-Kebon Jeruk bisa segera dibuka. Cuma lebih mahal dibanding melalui tol Dalam Kota ya," ujarnya.
Biaya yang harus dikeluarkan para pengguna tol baru itu dari Pondok Indah, Jakarta Selatan, menuju Bandara Soekarno-Hatta besarnya mencapai Rp 22.500. Rinciannya: Pondok Indah-Kebon Jeruk membayar Rp 8.500, kemudian memasuki Tol JORR W-1 (Kebon Jeruk-Penjaringan) Rp 8.500, lalu Tol Sedyatmo (tol bandara) Rp 5.500, sehingga totalnya menjadi Rp 22.500.
Bandingkan jika pengendara menggunakan jalur tol dalam kota yang rincian tarifnya adalah Rp 8.000 (tol Dalam Kota), ditambah tol bandara Rp 5.500 sehingga totalnya hanya Rp 13.500 atau setengahnya dibanding melalui Tol Ulujami-Kebon Jeruk.
"Seharusnya disamakan saja Rp 13.500. Itu baru jos," kata Liliani. Menurut dia, kalau dipatok Rp 22.500 sekarang, maka tahun depan bisa tembus Rp 40.000 dan terus naik hingga Rp 50.000.
Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga (JM) Tbk David Wijayatno membenarkan, pengendara dari arah Pondok Indah-Bandara Soetta harus membayar tol Rp 22.500 yang terdiri dari Rp 8.500 Pondok Indah (Tol Simatupang), Rp 8.500 Kebon Jeruk-Penjaringan, dan Rp 5.500 (Tol Bandara).
Meskipun agak mahal, Liliani tetap akan menggunakan tol baru ini dari rumahnya di Pondok Indah ke Bandara Soekarno Hatta.
Dia memperkirakan dari gerbang tol dekat Pondok Indah sampai Bandara Soekarno-Hatta dalam kondisi tidak macet akan memakan waktu sekitar 35 menit. Dari sisi waktu, kata Liliani, sangat membantu dibanding harus melewati tol dalam kota yang bisa memakan waktu 2 jam.
"Kalau dilihat dari ongkos ya lebih mahal karena dua kali lipatnya dibanding melewati tol dalam kota. Tapi dari sisi waktu cukup hemat karena lebih cepat sampai Bandara Soekarno-Hatta," katanya.
Sementara pengendara dari Serpong ke arah Jakarta (ke Kebon Jeruk atau Jagorawi) yang melintas di JORR harus membayar tarif tol Serpong-Ulujami Rp 7.500 dan tol JORR Rp 8.500.
"Kedua tarif tol sebesar Rp 16.000 itu dibayarkan di Pondokranji (Tol Serpong). Hanya bayar sekali," kata David saat ditemui di kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jalan Patimura, Jakarta Selatan, Senin (14/7).
Untuk sementara, pengguna tol dari arah Serpong yang akan masuk ke JORR membayar tol di gerbang tol Pondokranji (Tol Serpong) Rp 7.500, lalu kembali membayar tol JORR di gerbang tol Veteran Utama Rp 8.500.
"Karena sudah tidak ada transaksi di gerbang itu, jadi nanti dibongkar gerbang tol veteran utama," katanya.
Uji kelayakan
Seperti diketahui, ruas tol Kebon Jeruk-Ulujami (JORR W-2) seksi Ciledug-Ulujami merupakan kelanjutan dari Tol JORR W-1. Pekan lalu, tol yang akan menghubungkan selatan Jakarta seperti Pondok Indah dengan Bandara Soekarno-Hatta itu sudah memasuki uji kelayakan fungsi tahap kedua.
Evaluasi tahap pertama sudah dilakukan pihak pemerintah, didapati ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki. "Semua sudah diperbaiki, lampu, marka, rambu, dan selesai semua," katanya.
Menurut informasi dari PT JM, pembangunan jalan tol ini menelan dana Rp 2,2 triliun. Tahap I dimulai dari Kebon Jeruk sampai Ciledug sepanjang 5,6 km sudah beroperasi sejak 27 Desember 2013. Sedangkan Tahap II atau sisanya sepanjang 2 km dari Ciledug ke Ulujami.
Dengan demikian ruas JORR ini membentang dari Rorotan sampai ke Penjaringan (Tol Bandara). Jalan Tol yang dibangun sejak 1990-an ini memiliki panjang sekitar 63 km. Dari seluruh ruas tersebut PT JM sudah mengoperasikan sekitar 50 km.
Pemegang konsesi JORR W-2 adalah PT Marga Lingkar Jakarta dengan pemegang saham 65 persen oleh PT JM Tbk dan 35 persen oleh PT Jakarta Marga Jaya, anak usaha PT Jakarta Propertindo (BUMD DKI Jakarta).