TangerangNews.com

DKP Tangerang Belum Pastikan Penyebab Air Tercemar

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 24 Juli 2014 | 22:44 | Dibaca : 1052


Penemuan bayi di TPA Rawa Kucing. (tangerangnews / rangga)


TANGERANG-Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang belum bisa memastikan apakah penyebab buruknya kondisi air tanah warga Keduang Wetan dan Kedaung Baru disebabkan pencemaran dari TPA Rawa Kucing, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.

“Harus diteliti lagi kenapa kondisi air bisa begitu, tidak bisa dinilai karena airnya kotor berarti pencemaran. Harus ada penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan. Tapi itu kewenangan BPLH,” jelas Kepala DKP Ivan Yudianto, Kamis (24/7).

 Namun menurut Ivan, pihaknya tengah melakukan perbaikan sistem pengolahan sampah di TPA Rawa Kucing dengan menerapkan sistem sanitary landfill. Konsep ini mencegah air lindi yang dapat mencemakan air masuk ke dalam tanah.
 
“Lalu kita buat saluran drainase, untuk mengalirkan air hujan ke sungai, sementara air lindi ditampung dan diproses dulu  sehingga yang keluar sudah air bersih,” katanya.
 
Rencananya, sistem sanitary landfill tersebut akan ditambah sehingga bisa mengcover semua sampah di TPA Rawa Kucing.
 Hanya saja, pihaknya terkendala anggaran bantuan dari World Bank. “Mereka akan membantu pembangunan infrastrukturnya, tapi kita masih menunggu,” jelasnya.
 
Terkait upaya untuk membantu warga sekitar TPA Rawa Kucing yang kesulitan air bersih, menurut Ivan perlu upaya konferensip dari dinas terkait, tdiak hanya DKP. “Penindakan harus bersama, kita koordinasi dengan BPLH, PU dan dinas lainnya,” jelasnya.
 
Sementara Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pembangunan sistem tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga untuk menambahnya akan cukup sulit. "Kita pengennya nambah, tapi biaya pembuatan sanitary itu kan besar, dikeruk dulu, terus pakai geotekstil. Efektif memang, tapi anggarannya besar," keluhnya.
 
Menurutnya persoalan air bersih memang harus diselesaikan. Mengingat persoalan ini sudah terjadi hampir 20 tahun.
“Bukan cuma 17 tahun, tapi dari zaman baheula. Karena itu solusinya untuk masyarakat adalah kita harus segera memberikan sarana air bersih," ujarnya.
 
Arief mengatakan bahwa solusi air bersih ini bukan hanya akan diberikan untuk kawasan sekitar Neglasari, tapi juga seluruh kawasan Kota Tangerang. "Pemerintah kota ini akan fokus untuk memberikan air bersih kepada warga Neglasari pada khususnya, serta kota Tangerang pada umumnya," katanya.