TangerangNews.com

Pemprov Desak Pemkot dan Pemkab Segera Gelar Pasar Murah

| Sabtu, 12 September 2009 | 12:47 | Dibaca : 284

TANGERANGNEWS-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mendesak sejumlah wilayah Kota dan Kabupaten diwilayahnya segera menggelar pasar murah di wilayahnya masing-masing. Langkah itu guna membantu masyarakat, khususnya yang kurang mampu dalam menghadapi kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok pasca ramadhan. Demikian dikatakan Wakil Gubernur (Wagub) Banten HM. Masduki saat menggelar inspeksi mendadak (sidak) harga dan stok kebutuhan pokok di Pasar Induk Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Jumat (11/09) malam. Dalam sidak tersebut, Wagub belum menemukan adanya barang yang hilang dari peredaran. Sedangkan kenaikan harga kebutuhan yang saat ini terjadi, dianggap masih dalam batas kewajaran. “Secara umum, kebutuhan pokok di Banten masih aman sampai lebaran nanti. Sedangkan lonjakan harga yanjg terjadi pada sejumlah kebutuhan pokok, kami anggap masih dalam batas kewajaran. Oleh karenanya, kami minta seluruh wilayah Kota maupun Kabupaten di Provinsi Banten segera menggelar pasar murah,” kata HM. Masduki. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten, Hudaya, yang turut serta mengawal perjalanan sidak Wagub menyatakan, keempat wilayah di Banten yang hingga kini belum menggelar Pasar Murah diantaranya adalah, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Serang, Kabupaten Serang dan Pandeglang. “Kami minta baik Kota maupun Kabupaten segera menggelar pasar murah, guna menopang kebutuhan warga kurang mampu pasca kenaikan harga kebutuhan pokok yang terjadi pasca ramadhan dan lebaran. Jangan sampai kenaikan harga justru memberatkan masyarakat, khususnya masyarakat kurang mampu,” kata Hudaya. Terkait adanya keluhan sejumlah wilayah yang tidak memiliki dana taktis guna membayar aneka barang untuk pasar murah dimaksud, Hudaya dengan tegas menyatakan bahwa hal tersebut bukan alasan yang tepat. Terlebih dalam menjalankan program pasar murah ini pihaknya memperbolehkan pihak Kota dan Kabupaten untuk mengambil barang terlebih dahulu sebelum kemudian menyetorkan dana hasil penjualan barang tersebut,” katanya. Hingga kini, kata Hudaya, sejumlah wilayah yang sudah mulai menggelar pasar murah, seperti Kota Tangsel, ternyata bisa sukses menjalankan program tersebut tanpa harus membayar aneka barang kebutuhan terlebih dahulu. “Pasar murah ini cukup membantu masyarakat kurang mampu. Terlebih harganya sangat jauh dibawah harga pasar. Seperti gula pasir misalnya, bila di tempat umum dijual Rp. 11.000 per kilo gram, di pasar murah harganya cuma Rp. 700,” ujar Hudaya.(Roedy PG)