TangerangNews.com

YLKTI Bagikan 5.000 Sembako di Kelenteng Ciu Lung Wang

| Minggu, 13 September 2009 | 20:48 | Dibaca : 4640

TANGERANGNEWS-Yayasan Lestari Kebudayaan Tionghoa Indonesia (YLKTI) membagikan 5.000 paket sembako bagi warga kurang mampu, dalam ritual sembahyang arwah (Cit Yek pan) di Kelenteng Ciu Lung Wang, (9 Raja Naga), Desa Cikoleang, Pabuaran, perbatasan Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Bogor, Minggu (13/09) petang. “Ritual ini merupakan tradisi dan kebudayaan tahunan yang masih diyakini dan dilakukan oleh warga Tionghoa, khususnya yang menganut ajaran Taoisme, Budha dan Khonghucu,” ujar Prof. DR. Suhu Acai, Ketua YLKTI. Dijelaskan Suhu Acai, dalam ritual ini dilakukan berbagai ritual memanggil para arwah, khususnya arwah-arwah gentayangan yang tidak mempunyai sanak saudara untuk mendoakan. Arwah gentayangan yang dipanggil melalui doa dan mantra tersebut, kemudian dijamu dengan berbagai sesaji yang sudah disiapkan. Selanjutnya, barulah para pelaku ritual mendoakan arwah tersebut, agar mendapat ketenangan di alamnya. “Lewat ritual ini, kami juga berdoa untuk keselamatan bangsa. Dimana beberapa tahun belakangan bencana seolah tak henti melanda negri, mulai dari tsunami, Gempa, longsor Situ Gintung hingga tragedi Lapindo. Mudah-mudahan, kedepan Indonesia dijauhkan dari segala bencana,” kata Suhu Acai. Ketua Komisaris Wailayah Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), JS. Tan Tjoe Tek, menyatakan upacara ini merupakan wujud bhakti terhadap leluhur, wujud taqwa kepada Tuhan, dengan melaksanakan laku bhkati terhadap sesama. Tujuan utamanya adalah, untuk mendoakan arwah-arwah para leluhur, kerabat umum dan sahabat-sahabat yang telah meninggal. “Acara ini sedianya kami gelar selama 15 hari, dengan pola berpindah-pindah serta sangat tergantung dari kesiapan kelenteng dan lingkungannya. Sebelumnya, kami juga sudah menggelar acara serupa di wilayah Jakarta. Dan, acara ini telah kami lakukan secara turun temurun, sejak jaman Nabi Shing Thong,” kata JS. Tan Tjoe Tek. Dari pengamatan TANGERANGNEWS, pola pembagian sembako dilakukan panitia dengan pendataan terlebih dahulu. Setiap warga baru bisa menerima sembako bila telah memiliki kupon, yang sebelumnya telah diberikan oleh pihak panitia. Pembagian sembako juga mendapat pengawalan ketat oleh pasukan dari TNI, Polri dan Linmas. Sementara, Ny. Salamah, warga kurang mampu yang menerima bantuan paket sembako, mengaku sangat terbantu oleh acara bhakti sosial tersebut. Dia berharap, kegiatan serupa bisa lebih sering dilakukan diwilayah itu. Mengingat saat ini pemerintah sudah menghentikan program Bantuan Langsung Tunai (BLT). “Hari ini, sebenarnya ada beberapa pihak yang melakukan bhakti sosial. Tapi saya lebih memilih ke kelenteng ini, karena lokasinya paling dekat dengan rumah saya. Terima kasih Suhu Acai, mudah-mudahan kegiatan seperti ini lebih sering lagi dilakukan, khususnya di kelenteng Ciu Lung Wang,” kata Ny. Salamah, janda kurang mampu yang tinggal di belakang kelenteng Ciu Lung Wang.(Irsa Pitri)