TangerangNews.com

Ditutup Lippo Karawaci, Sopir Angkot Demo

Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 25 September 2014 | 18:32 | Dibaca : 7830


Ditutup Lippo Karawaci, Sopir Angkot Demo (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews)


TANGERANG-Puluhan sopir angkot R07 jurusan Binong-Malabar melakukan aksi demonstrasi di jalan yang menuju ke arah Harapan Kita Perumahan Nasional , dekat Supermal Karawaci, karena jalan tersebut ditutup oleh pengembang Lippo Karawaci, Kamis (25/9).

 Para sopir angkot protes, dengan adanya penutupan jalan yang merupakan rute angkutan umum tersebut, mereka harus memutar jauh. Hal itu pun menyebabkan sepi penumpang.

 Salah satu sopir angkot, Ibrahim mengatakan, penutupan akses jalan tersebut sudah terjadi sekitar dua bulan yang lalu.
Salah satu persimpangan jalan yang menghubungkan lalu lintas dari Binong menuju Perumnas lewat jembatan Harkit dan menuju Islamic Village ditutup. Kendaraan diharuskan memutar melewati jalan lama di belakang rumah sakit Siloam.

 “Akses jalan dari jembatan Harkit yang semula dua arah, menjadi satu arah. Jalannya jadi harus memutar jauh,” katanya.
 Menurut Ibrahim, pihaknya pernah meminta kepada pengembang agar jalan tersebut untuk dibuka kembali, tetapi tidak ditanggapi.
 Karena itu, para sopir melakukan aksi lanjutan agar pihak Lippo memenuhi permintaan mereka.

 “Ini aksi yang kedua, pertama jumlahnya sedikit sehingga tidak mendapat tanggapan. Sekarang aksi yang kedua mudah-mudahn ditanggapi,” katanya.

 Ibrahim menjelaskan, akibat dari penutupan jalan itu, terjadi kemacetan panjang, juga penutunan omzet sewa yang sangat drastis. Setiap harinya bukan mendapat untung, tapi harus menombok uang setoran kepa pemilik angkot.

 “Rugi kita, untuk bayar setoran aja susah. Setoran Rp 50 ribu tapi pendapatan kita cuma Rp20-30 ribu. Kadang kalau kita lanjutin malah lebih parah nomboknya, lebih baik kita pilih tidak narik dan menombok setoran,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengaku sebelumnya sudah mendapat keluhan dari berbagai elemen masyarakat. “Saya setuju demo saja, jangan aneh-aneh bikin pengalihan jalan,” ujar Bupati.