TangerangNews.com
Bantah dikorupsi, Posyandu di Kota Tangerang jadi semi terbuka
Rangga Agung Zuliansyah | Kamis, 27 November 2014 | 17:03 | Dibaca : 4531
Posyandu di Kota Tangerang akan dirubah desainnya menjadi semi terbuka (Dira Derby / TangerangNews)
TANGERANG-Selama ini Posyandu di Kota Tangerang cepat rusak. Pemkot Tangerang mengaku hal itu bukan lantaran dikorupsi, tetapi karena kurang pemeliharaan. Ujung-ujungnya, desain ruang posyandu akan dirubah dengan konsep semi terbuka.
Menurut Kepala Dinas Tata Kota Tangerang Dafyar Eliadi, hal tersebut dilakukan untuk efesiensi di lahan yang terbatas. Dan, juga mencegah kerusakan fisik bangunan akibat kurangnya pemeliharaan.
”Karena sering cepat rusak, kita rubah desain-nya menjadi semi terbuka. Selain itu agar tidak pengap. Pokoknya berbeda dengan posyandu-posyandu yang lama," jelasnya.
Dafyar menambahkan, untuk bagian ruang tertutup tetap ada di dalam posyandu. Ruang tersebut untuk tempat pemeriksaan pasien dan ruang penyimpanan alat.
"Tetaplah ada ruang tertutup, tetapi hanya beberapa saja. Sementara ruang lain dibuat semi terbuka," jelasnya.
Selama tahun 2014 , Menurut Dafyar, udah ada 10 posyandu baru yang dibangun tersebar di beberapa kecamatan.
Hingga saat ini, pihaknya terus mendata kebutuhan Posyandu dari masyarakat.
Diakuinya saat ini, untuk pembangunan Posyandu masih terganjal masalah lahan. "Jadi Pemkot Tangerang saat ini masih terus mencari lahan-lahan yang cocok," katanya.
Sementara Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, sejak tahun 2010 Pemkot Tangerang melakukan inovasi melalui pembangunan 1.000 posyandu dengan Konsep Posyandu sebagai Community Centre. Sehingga Posyandu tidak hanya digunakan sebagai tempat untuk penimbangan balita, pemberian vaksin dan pelayanan kesehatan lainnya.
"Itu merupakan konsep lama sehingga Posyandu hanya digunakan satu kali dalam sebulan. Hal itu pun menyebabkan posyandu kurang diperhatikan dan dirawat oleh masyarakat sekitar, sehingga cepat rusak," katanya.
Kemudian dengan konsep baru, Posyandu dapat dijadikan untuk berbagai kegiatan masyarakat, tidak hanya untuk penimbangan balita, tapi juga untuk tempat pendidikan usia dini (Paud), rapat warga, sosialisasi dan kegiatan lainnya. “Hal itu juga didukung dengan posyandu yang akan dibangun dengan konsep semi terbuka,” terangnya.
"Posyandu kalau dipakai setiap hari tentunya akan lebih terawat dan tidak cepat rusak," ujarnya.