TangerangNews.com

Kabel terbakar AC sempat mati, Angkasa Pura janji Normal lagi malam ini

Denny Bagus Irawan | Jumat, 5 Desember 2014 | 18:42 | Dibaca : 1456


Bandara Soekarno-Hatta (Dira Derby / TangerangNews)


TANGERANG-Akibat kabel listrik terbakar karena korsleting pada Rabu (3/12) lalu, pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yakni PT Angkasa Pura II (Persero) berjanji bahwa fasilitas pendingin udara (AC) dan penerangan di Terminal 2F bandara tersebut akan kembali normal pada malam ini. 
 
Hal itu dikatakan Yudis Tiawan Manajer Humas dan Protokoler Bandara Internasional Soekarno-Hatta ketika ditanya wartawan. 
 
"Akan kembali normal mulai pukul 19.00 WIB malam ini," tuturnya Jumat (5/12). 
 
Pihak internal tengah berupaya keras melakukan berbagai perbaikan agar arus listrik di Terminal 2F dapat kembali normal.
 
Adapun terbakarnya panel listrik tersebut tidak sampai mengganggu operasional penerbangan, dimana sekitar 1.200 penerbangan per hari tetap dapat beroperasi normal di Bandara Soekarno-Hatta.
 
Saat ini, fasilitas pendingun udara di Boarding Lounge Terminal 2F juga sudah kembali normal, sejalan dengan lancarnya pasokan listrik ke sebagian besar Air Handling Unit (AHU) dan Chiller. 
 
Sebagian besar fasilitas penerangan untuk toko dan area perkantoran juga sudah dapat digunakan.  
 
“Di dalam keadaan ini kami mengutamakan agar arus listrik tetap tersedia untuk jalur prioritas seperti security check point, check-in counter, lampu runway, dan sebagainya. Namun demikian, kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang dan pengguna jasa akibat tidak berfungsinya pendingin udara,” jelas Yudis.
 
Yudis menuturkan proses normalisasi arus listrik pasca terbakarnya panel tersebut cukup memakan waktu disebabkan pengerjaan yang cukup rumit dan sangat teknis.
 
“Kami memohon dukungan dari seluruh pihak agar pendingin udara dan sebagian penerangan di Terminal 2F dapat kembali normal,” papar Yudis.
 
Terbakarnya panel listrik, jelas Yudis, membuat pihaknya harus mengambil keputusan menonaktifkan arus listrik di jalur nonprioritas guna menghindari dampak yang lebih besar terutama operasional penerbangan.