TangerangNews.com

Pukul 06.18 WIB Pesawat Air Asia Hilang dari Radar

Rangga Agung Zuliansyah | Minggu, 28 Desember 2014 | 14:21 | Dibaca : 1514


Plt Dirjen Perhubungan Udara Djoko Murjatmodjo saat konpres di kantor Otban Bandara Soetta, Tangerang. (Dira Derby / TangerangNews)


TANGERANG-Atas hilangnya Pesawat AirAsia QZ 8501, pihak Kementerian Perhubungan melalui Plt Dirjen Perhubungan Udara Djoko Murjatmodjo membenarkan bahwa sekitar pukul 06.18 WIB pesawat tersebut telah hilang dari radar.

Dia menjelaskan,  bahwa pesawat  Indonesia Air Asia yang berangkat dari  Surabaya menuju Singapura hilang kontak. Artinya, kata dia,  tidak bisa dihubungi oleh pemandu pesawat yakni ATC.

 Pesawat tersebut berangkat pada 05.36 WIB Minggu (28/12). “Pesawat terbang dengan  ketinggian pada 32.000 kaki,  itu seperti biasanya.  pesawat juga menempuh rute seperti biasa ke Singapura,” katanya saat menggelar konprensi pers di Kantor Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Pesawat kontak terakhir dengan ATC  di Jakarta sekitar pukul 06.12.

“Jadi kira-kira 26 menitan lah. Kemudian pada saat kontak tersebut,  mereka minta menghindar ke arah kiri, dan meminta naik 38.000 kaki,” terangnya.

Permintaan tersebut pun  sudah diizinkan oleh pihak ATC. Pada pukul 06.16 WIB, pada layar radar masih terlihat. Namun, pada pukul 06.17 pesawat sudah tinggal signal ADSP.

“Pada pukul 06.18 WIB, pesawat hilang dari radar sehingga yang tampak hanya rencana terbang atau flight plan track, realisasinya tidak ada. Tinggal flight plan tracknya saja,” terangnya.

Kemudian sesuai dengan prosedur yang berlaku, kata Djoko, pada pukul  07.28 WIB,  pesawat dinyatakan interval yaitu bahwa tahap awal pesawat udara hilang kontak.

“Kemudian  20 menit kemudian kita nyatakan alerva yaitu tahap lanjut dari pesawat yang hilang tadi.  Pukul 07.55 pernyataan Distesva, yaitu  pesawat dinyatakan hilang. Pada tahap penyatakan interval kita sudah menginformasi ke daerah sana,” terangnya.

Yang dilakukan pemerintah saat ini, kata Djoko,  masih mencari kalau pesawat itu. Jika terjatuh tentunya kata dia,  ada transmisi. Kemudian dari perhubungan laut telah diperintahkan untuk menuju ke lokasi di sekitar hilangnya kontak pesawat tersebut.

“Sebentar lagi juga tengah dipersiapkan pesawat kalibrasi. Lokasi sesuai dengan kontak tadi diantara Tanjung Pandan dan Pontianak agak ke sanaan  dikit,” ujarnya.  

Dia juga mengkonfirmasi, jumlah penumpang di dalam pesawat ada155 orang. Rinciannya  dewasa 138 anak-anak 16 , bayi 1 orang.
Diluar penumpang ada dua orang pilot dan empat orang kabin kru.

“Pilot in command Kapten Irianto, sedangkan ofiicer-nya Remi Emanuel . Kita sedang menunggu, kita belum berani mengambil kesimpulan lebih jauh selain memberikan peernyataan pesawat hilang kontak,” katanya.  
 
Ditanya penyebabnya, dia juga mengaku belum berani menyebutkan. Tetapi sebagai informasi, kata dia, pesawat ketika itu sedang  menghadapi cuaca buruk di atas. “Itu lah sebabnya pilot minta geser ke kiri,” terangnya.

Apakah pesawat tersebut termasuk dalam pesawat terkini? Menurut Djoko pesawat itu termasuk pesawat bagus. “Tetapi kan cuaca tidak bisa dihindari. Kita tunggu sebab-sebabnya nanti dari KNKT. Yang jelas hilang kontak saat ini,” jelasnya.  
Sedangkan soal bahan bakar Djoko mengaku, bahan bakar pesawat di isi untuk terbang  4,5 jam.

 “Dia terbang sudah 1 jam, tinggal 3,5 jam lagi kalau saya hitung sekarang. Kalau dia masih terbang terus perkiraan pesawat bahan bakar sudah habis. Soal adanya ISIS,  kita belum tahu, kita tidak bisa menduga-duga,” tutupnya.