TANGERANG-PDAM Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang didemo aktivis Tangerang Raya Institute (TRAINS) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tangerang. Mereka menuntut beberapa temuan yang menurut mereka janggal.
Yudhistira Prasasta Direktur TRAINS mengatakan,
PDAM TKR Kabupaten Tangerang yang berdomisili di Kota Tangerang sampai sejauh ini masih melayani lebih dari 50% pelanggan di kota.
Hanya ±22% masyarakat Kabupaten Tangerang yang terfasilitasi air bersih dari PDAM TKR. “Ini bertolak belakang dengan visi-misi dan tujuan PDAM TKR itu sendiri,” tuturnya.
Menurut dia, perlu adanya good will yg baik G-to-G antara pemda kota dan kabupaten menyelesaikan permasalahan aset terutama badan usahanya. “Jangan sampai terkesan memaksakan untuk dipertahankan dan menjadi masalah dikemudian hari,” terangnya.
Hal lain juga yang harus di sorot adalah bagaimana PDAM TKR mengelola keuangan dan kekayaannya dimana beberapa kasus masih disinyalir ditemukan hal-hal janggal, seperti hutang PDAM TKR yang di anggap lunas oleh pemerintah pusat, proses tender yang bermasalah, hutang pengembangan instalasi mencapai Rp500 miliar yang sampai saat ini belum terang benderang untuk di bedah secara tuntas bagaimana kelanjutannya.
“Temuan-temuan ini patut untuk terus di pantau dan bila perlu mengajak turut serta aparat penegak hukum seperti kejaksaan dan KPK agar tidak adanya penyalahgunaan uang Negara,’ terangnya.