TangerangNews.com

DED Elevated Busway Ciledug-Larangan Segera Diselesaikan

Denny Bagus Irawan | Minggu, 29 Maret 2015 | 18:59 | Dibaca : 4478


Jalan di CBD Ciledug, kerusakannya semakin meluas. (tangerangnews / dira)


 

TANGERANGNEWS.com-Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pihaknya akan segera menyelesaikan DED elevated busway Ciledug-Larangan secepatnya. Namun, menurut dia, semua DED dan proposal ke DKI Jakarta kecuali elevated busway sudah selesai.

“Semua yang kita ajukan kemarin itu sudah selesai DED dan proposalnya, kecuali elevated busway,” ujar Arief.

Wali Kota Tangerang mengatakan, pihaknya akan segera berkomunikasi ke Gubernur DKI Ahok seperti halnya yang dilakukan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany.

#GOOGLE_ADS# 

“Karena tadi saya bertemu dengan Pangdam Jaya, informasinya 10 April Pergub baru disahkan. Jadi kalau ditanya kita dapat berapa, kita belum tahu, segera kita akan komunikasi,” tuturnya.

Namun, Arief membantah kalau Kota Tangerang akan mendapat lebih dari wilayah mitra DKI Jakarta lainnya. Sebab setahu dirinya, angka yang telah muncul untuk Kota Tangerang sekitar Rp100 miliar.

“Tak mungkin kita kurang Kota Tangerang dapat lebih dari Rp300 miliar. Tetapi kalau bukan termasuk elevated busway, dan kita dibilang akan dapat paling besar, ya kita harus berterima kasih. Tetapi itu semua kan sesungguhnya juga untuk kepentingan DKI juga,” katanya.

Kemungkinan, kata Arief yang dimaksud Ahok adalah untuk elevated busway, tetapi itu pun jumlahnya besar. “Kita ajukan satu seperempat Triliun,” katanya.

Jadi kenapa DED elevated busway belum selesai, karena memang pihaknya baru  koordinasi dengan DKI Jakarta baru akhir tahun kemarin. “Saat itu anggaran ke buru di sahkan, tahun ini baru kita kejar ketertinggalan itu,” terangnya.  

Proyek elevated busway yang berjudul Blok M-Ciledug itu menurut Arief,  proyek multiyeras. Karenanya DKI mulai mengerjakannya tahun ini. Adapun di wilayah Kota Tangerang total ada 5 Km yang harus dipersiapkan lahannya.

“Anggarannya sangat besar, 5 Km dari ujung Larangan sampai perempatan Ciledug. Harga per kilo meter berkisar 250 miliar, itu mengacu pada DKI. Namun, kita mengajukan lebih dari itu,” terangnya.