TANGERANGNEWS- Muhammad Tegar Ramadhan yang masih berusian tujuh tahun, diculik selama 3 hari sebelum lebaran. Tegar yang sedang bermain sepeda di depan warung dekat rumahnya tiba-tiba menghilang dan tidak pulang lagi kerumah. Mustakim dan Siti Rahma sebagai orang yang merawat Tegar dari bayi merasa kehilangan. Untuk diketahui kalau korban Muhammad Tegar adalah anak yang memang diurus oleh pasangan Mustakim dan Siti Rahma. Setelah Mustakim lapor ke Polsek Cipondoh dan segera dilakukan penyelidikan akhirnya diketahui yang menculik korban adalah bapak kandungnya sendiri yang tidak lain saudara dari Siti Rahma. Berawal ketika korban sedang main sepeda di depan warung dekat rumahnya di Gg. Madu II Kunciran Indah Cipondoh Kota Tangerang. Kemudian ibu yang punya warung melihat dua orang yang mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter warna hijau mendatangi korban. Salah satu lelaki langsung mengambil korban dan didudukan di sepeda motornya. Korban sempat teriak sambil menangis., tetapi warga sekitar hanya melihat dan mengira orang yang membawa Tegar adalah saudara Mustakim. “ Habis bahasanya sama, pakai bahasa Bima, jadi saya kira itu saudaranya “ kata Iwan salah satu warga. Korban sempat dititipkan di Perumnas 4 Jalan Jaya Katwang no 24, tetapi akhirnya ditemukan oleh pihak polisi.. “Yang menculik Tegar adalah orang tuanya sendiri yaitu Irwan “ kata Mustakim saat ditemui di Polsek Cipondoh. Irwan sendiri mengaku kalau dia menginginkan anaknya kembali. Tetapi Siti Rahma selaku ibu yang merawat korban menentang, “ Waktu baru lahir saya sudah bilang kalau memang anak ini mau saya yang urus ya ngga apa-apa, tetapi jangan diambil lagi, “ kata Rahma. Siti Rahma juga mengatakan kalau Irwan dan istrinya sendiri yang menawarkan anak ini kepadanya dengan alasan tidak punya uang untuk menebus biaya rumah sakit dan biaya hidup.”Giliran sudah besar mau diambil lagi,” katanya. Kanit Reskrim Cipondoh, Iptu. Sugiyarna membenarkan adanya kasus penculikan. “Semua mau diselesaikan secara kekeluargaan, jadi kasusnya kita serahkan kembali kepada pihak keluarga Mustakim Dan Irwan.” kata Sugiyarna.(sahara)