TangerangNews.com

Ketika Dua Anggota Teroris Itu Tamat

| Sabtu, 10 Oktober 2009 | 10:41 | Dibaca : 469

TANGERANGNEWS-Suasana tenang dan nyaman di rumah kos milik H. Jatna di Jalan Semanggi 2, RT 02/03, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (09/10) siang terlihat gaduh. Ribuan warga dari berbagai pelosok wilayah Ciputat, tumpah rumah memadati kawasan rumah berlantai dua yang didominasi warna crem tua itu. Antusiasme warga baru berhenti pada sebuah garis polisi yang dipasang memanjang mengitari halaman depan rumah kos. Meski demikian, kondisi itu tetap saja tak menyurutkan niat warga untuk memadati lokasi guna melihat langsung rumah kos berwarna crem tua yang diduga dijadikan sebagai tempat persembunyian dua teroris, Syaifuddin Zuhri dan M Syahrir. Ditengah kerumunan warga, tampak Sepmujani (22), penghuni salah satu kamar di rumah kos yang baru saja digerebek petugas Densus 88. Wajah mahasiswa UIN Syarif Hidayatulah Ciputat itu masih tampak pucat membayangkan peristiwa yang baru saja terjadi dekat kamarnya. Ya, Sepmujani adalah salah seorang penghuni kamar kos yang luput dari proses evakuasi petugas sebelum dilakukannya penggerebekan. Beruntung saat proses penggerebekan berlangsung, Sepmujani sempat keluar dari kamar dan sukses keluar dari dalam rumah. “Saya sama sekali tidak tahu kalau polisi tengah melakukan penggerebekan. Terlebih lokasi kamar yang digerebek itu dihuni oleh kawanan teroris. Saya baru tersadar dan buru-buru keluar dari kamar, saat mendengar dua kali suara ledakan yang lumayan keras dari kamar sebelah,” kata Sepmujani yang mengaku tinggal di kamar kos nomor 13. Meski mengaku sempat shock, namun pemuda ini kembali bisa merasa tenang begitu bergabung dengan teman-temannya satu kos. “Begitu turun dari lantai dua dan keluar dari dalam rumah, saya langsung ditarik dan dilindungi oleh polisi,” ujarnya terbata. Ditanya tentang jati diri tetangga kamar kosnya, Sepmujani mengaku tidak tahu banyak. Sepengetahuannya, kamar kos nomor 15 itu dihuni oleh dua orang. Satu diantaranya mengaku bernama Sony dan bekerja di Jalan M.H Thamrin, Jakarta. Keduanya baru sebulan menempati kamar itu. “Penampilan mereka biasa saja. Tidak ada yang mencurigakan. Dan, selama menempati kamar itu, keduanya sangat jarang berinteraksi dengan penghuni lainnya. Hanya Sony yang sempat berbincang dengan saya. Itupun cuma sebentar, kemudian dia masuk lagi ke dalam kamar,” katanya menjelaskan. Meski mengaku tidak tahu pasti apa kegiatan kedua orang tetangga kamarnya itu, namun Sepmujani meyakini bila kedua penghuni kamar kos itu sudah keluar rumah pagi-pagi sekali dan baru pulang setelah pukul 21.00 WIB. Hal senada Diungkapkan Ny. Suwarni, adik pemilik rumah yang sekaligus bertindak sebagai pengelola 16 kamar kos dii rumah tersebut. Menurutnya, kedua penghuni kamar kos nomor 15 itu memiliki perawakan tubuh sedang dengan janggut tipis menghiasi dagunya. “Selama menempati kamar di rumah kos ini, keduanya hanya beberapa kali berbincang dengan saya. Itupun sewaktu hendak menepati rumah dan saat memesan mie instan rebus. Selebihnya, bila siang hari mereka lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah dan bila malam hari mereka justru lebih banyak mengurung diri dikamar,” katanya. Petugas Menyamar Keterangan yang berhasil dihimpun TANGERANGNEWS dilokasi menyebutkan, pengintaian terhadap dua penghuni kamar kos No 15 itu sedianya sudah dilakukan petugas Densus 88 sejak sepekan lalu. Keberadaan petugas diduga menyamar sebagai pedagang dan mahasiswa yang tengah mencari kos. “Sejak sepekan yang lalu saya sudah curiga. Karena banyak sekali orang yang mengaku sebagai mahasiswa dan datang untuk mencari kos ke kawasan ini. Padahal sekarang bukan musim penerimaan mahasiswa baru. Bahkan tak jarang ada 4 sampai enam pria tak dikenal nongkrong di warung ini,” ujar Usep, pemuda setempat sembari menunjuk sebuah warung yang letaknya cuma beberapa meter dari rumah kos milik H Jatna. Puncaknya terlihat pada Kamis malam, lanjut Usep, ada puluhan pria tak dikenal berkumpul di lapangan tak jauh dari sini. Mereka bersikap siaga seolah tengah menjaga sesuatu. “Saya sempat berpapasan dengan mereka saat tengah masuk dalam gang ini. Dan, pagi tadi jumlah jumlah mereka semakin bertambah banyak. Sebagian diantaranya bahkan mengenakan seragam,” ujarnya. Seperti diketahui, penggerebekan terhadap kamar yang dihuni dua teroris itu berlangsung beberapa saat sebelum dimulainya Sholat Jumat atau sekitar pukul 11.30 WIB. Sebelum penggerebekan dimulai, petugas Densus 88 terlebih dahulu juga telah mengepung seluruh kawasan sekitar lokasi dan mengavakuasi penghuni kamar di rumah kos tersebut. Aksi penggerebekan berlangsung sekitar 30 menit. Kedua penghuni kamar kos No. 15 itu tewas bersimbah darah, setelah sebelumnya terdengar dua kali suara ledakan granat yang diiringi suara tembakan. Dua jam setelah penggerebekan, persisnya pada pukul 14.00 WIB, petugas kemudian mengevakuasi jenazah kedua pria itu keluar dari dalam kamar dan langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati guna keperluan otopsi. Pengamatan TANGERANGNEWS dilokasi, hingga pukul 20.00 WIB ratusan warga masih tampak antusias memadati kawasan rumah kos milik H Jatna tersebut. Sementara sejumlah petugas polisi yang berjaga dilokasi tetap tidak menginjinkan warga mendekat hingga batas garis polisi yang telah dipasang. Salah seorang petugas yang enggan disebutkan namanya mengaku, bahwa kemungkinan lokasi rumah kos tersebut akan tetap distrerilkan hingga Sabtu (10/10) siang. “Kemungkinan masih akan dilakukan olah TKP. Untuk itu, kawasan ini akan tetap disterilkan hingga besok,” katanya.(Roedy PG)