TangerangNews.com

Tangsel Kembali Terancam Krisis Sampah

Erwin Silitonga | Senin, 17 Agustus 2015 | 18:46 | Dibaca : 2972


TPA Cipeucang, Kota Tangsel dipasangi bronjong agar tidak menguap. (Erwin Silitonga / Tangerangnews)


 

TANGERANG SELATAN-Kota Tangerang Selatan kembali dihantui krisi sampah. Sebab, Tempat Pengolahan Akhir Sampah Cipecang satu satunya milik Pemerintah Kota Tangerang Selatan kini sudah penuh.

 

"Hanya mampu bertahan satu tahun kedepan,"ujar Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Tangerang Selatan, Yepi Suherman akhir pekan lalu.

 

Berdasarkan pengamatan, tumpukan sampah di TPA tersebut semakin meninggi. Puncak tertinggi tumpukan sampah mencapai 12-13 meter berada di bagian depan dan tengah TPA. Karena menyulitkan armada sampah masuk ke area TPA, saat ini dibuat jalan masuk kendaraan dengan cara membelah gunung sampah tersebut.

 

Kendaraan pengangkut sampah bisa masuk dan membuang sampah ke bagian yang masih rendah di sisi bagian barat TPA. Sayangnya, pada sisi ini bagian bawah TPA belum ditanggul sehingga tumpukan sampah kerap longsor.

 

Tingginya tumpukan sampah diatas lahan seluas 2,5 hektare itu saat ini mencapai 12 meter dan diperkirakan hanya mampu menampung sampah hingga satu tahun kedepan.

 

"Itupun dengan cara memadatkan dan meratakan tumpukan sampah yang ada,"ujar Yepi.

 

Yepi mengakui, daya tampung TPA Cipecang yang berada di Kecamatan Setu tersebut sangat terbatas untuk menampung sampah dari tujuh kecamatan yang ada di kota hasil pemekaran Kabupaten Tangerang itu. Dengan luas yang terbatas dan menerima 130 ton kiriman sampah setiap harinya, TPA yang menggunakan sistem Sanitary landfil itu dalam tiga tahun sudah penuh." Dioperasikan sejak tiga tahun lalu, tak mampu menampung sampah yang begitu banyak,"katanya.

#GOOGLE_ADS#

Kepala Unit Pelaksana Teknis TPA Cipecang Teddi Krisna mengakui pemadatan dan pemerataan gunung sampah terkendala oleh tanggul yang belum mengelilingi TPA itu." Baru 100 meter yang ditanggul,"katanya. Sehingga, kata dia, jika hujan deras tumpukan sampah kerap longsor." Tanggul keliling baru akan dibangun tahun depan,"katanya.

 

Teddi mengatakan, dari sisi ketentuan, ketinggian tumpukan sampah di TPA Cipecang saat ini sudah mendekati batasan maksimal." Kalau lampu peringatan, ini sudah kedap kedip merah,"katanya.

 

Namun, kata dia, belum ada solusi lain untuk penanganan sampah di Cipecang tersebut." Paling memaksimalkan ruang yang ada dengan cara memadatkan.

 

TPA Cipecang beroperasi pada tahun 2012 lalu ketika Kabupaten Tangerang menghentikan kerjasama layanan sampah diwilayah itu. Penarikan puluhan armada sampah dan dilarangnya Tangerang Selatan membuang sampah di TPA Jatiwaringin milik Pemerintah Kabupaten Tangerang membuat Tangerang Selatan mengalami krisis sampah. Saat itu, sampah menumpuk di jalan-jalan dan di pasar.

 

Setiap harinya, TPA Cipecang menerima 600 meterkubik atau 130 ton sampah dari tujuh kecamatan di Tangerang Selatan. Sampah di padatkan dan ditumpuk diatas lahan 2,5 hektar itu.

 

Penanganan sampah di Tangerang Selatan adalah salah satu visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie lima tahun lalu. Kini pasangan inchumbent ini kembali maju dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan periode 2016-2021 yang digelar pada 9 Desember mendatang.