TangerangNews.com

Akses Ditutup, Sopir Angkot Demo Lippo Karawaci

Denny Bagus Irawan | Rabu, 2 September 2015 | 19:12 | Dibaca : 11578


Aksi demo pengemudi angkot mengepung kantor Lippo Karawaci. (Istimewa / Tangerangnews)


TANGERANG-Kesal lantaran pengembang Lippo Karawaci sudah lebih satu tahun belum juga membuka akses jalan ke Perumahan Harapan Kita (Perum Harkit), ratusan sopir angkot melakukan aksi demo di bundaran Supermal Karawaci, Rabu (2/9).

Selain demo, kawasan di sekitar itupun diblokir oleh ratusan armada angkot trayek R07 (Binong-Malabar) dan R07A (Curug-Binong-Cimone) sehingga kemacetan panjang tidak bisa dihindari lagi.

 

Massa sopir angkot menggelar orasi yang intinya menyampaikan ketidakpuasan atas sikap pengembang Lippo Karawaci, yakni menutup jalan umum yang mereka biasa lalui. Dan dinilai sebagai bentuk arogansi dan pelanggaran hak orang banyak.“Akibat penutupan jalan ke Perum Harkit, pendapatan kami turun drastis separuhnya. Ini kan keterlaluan. Sudah setahun lebih kami menderita,” papar satu pengemudi angkot dalam orasinya.

 

Sementara itu, salah seorang sopir angkot, Dedi kepada wartawan menjelaskan, akibat penutupan akses jalan tersebut seluruh pengguna kendaraan diharuskan memutar melewati jalan lama di belakang rumah sakit Siloam. Jaraknya cukup jauh dan tidak ada penumpang bagi angkutan umum.

 

“Kami mendesak Lippo membuka penutup jalan ke arah Harkit, untuk mengurangi kepadatan dan penumpukan kendaraan di kawasan supermal penumpukan," katanya.

 

Ditambahkan, selama ini para sopir angkot meminta pengembang agar membuka kembali akses jalan yang ditutupitu, tapi karena tidak ditanggapi maka aksi demo yang kedua kali dilakukan.

 

"Ini aksi yang kedua, pertama jumlahnya sedikit sehingga tidak mendapat tanggapan. Sekarang jumlah kami lebih banyak, mudah-mudahan ditanggapi. Kalau masih dicuekin juga, kami kamebali lagi beraksi,” katanya.

 

Sopir lainnya, Ibrahim menjelaskan, akibat dari penutupan, terjadi kemacetan panjang, juga penurunan omzet sewa yang sangat drastis. Setiap harinya bukan mendapat untung, tapi harus menombok uang setoran kepada pemilik angkot.

 

“Untuk bayar setoran saja susah. Setoran Rp 50 ribu, tapi pendapatan cuma Rp 20 ribu. Kadang kalau dilanjutkan, malah lebih parah nomboknya. Jadi lebih baik pilih tidak narik dan menombok setoran,” ungkapnya bernada kesal.

 

Selain mengecam keras tindakan sepihak pengembang Lippo Karawaci, para pendemo juga menyesali sikap Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Tangerang yang seolah-olah membiarkan kondisi tersebut.

 

Tak puas demo di satu lokasi, massa sopir angkot R 07/R 07 A melanjutkan aksinya ke kantor pusat Lippo Karawaci di kawasan perkantoran Pinangsia, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang.

 

 

Tendang Mobil

 Aksi demo dan pemblokiran tidak berlangsung lama, belasan petugas Kepolisan dari Polsek Kelapa Dua membubarkan massa dan ratusan kendaraan angkot. Dengan berteriak-teriak seraya menendang bodi mobi, petugas berhasil membubarkan ulah para sopir angkot yang membuat arus lalu lintas di ruas jalan tersebut macet. Tentu saja tindakan petugas membuat para sopir ketar-ketirt dan segera bergegas membawa angkot nya menjauh dari lokasi pemblokiran.

 

Kapolsek Kelapa Dua, Kompol Awaludin Amin menjelaskan, pembubaran tersebut bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada para pengguna jalan di kawasan Lippo Karawaci."Sesuai pemberitahuan, mereka melakukan aksi di kantor Lippo Karawaci, itu kita biarkan tapi tetap kita himbau untuk tetap menjaga aksi teman-teman sopir. Tapi ini telah membuat kemacetan, ya, terpaksa kami bubarkan," katanya kepada wartawan. #Lippo Karawaci