TangerangNews.com

2.850 Pelajar Tangerang Dapat Kacamata Gratis

Rangga Agung Zuliansyah | Selasa, 22 September 2015 | 18:17 | Dibaca : 2374


Sebanyak 2.850 pelajar di Kota Tangerang menerima bantuan kacamata minus yang diberikan secara simbolis kepada para pelajar di Ruang Al Amanah, Gedung Pusat Pemerintah Kota Tangerang, Selasa (22/9). (Rangga A Zulianzyah / TangerangNews)



TANGERANG-Sebanyak 2.850 pelajar di Kota Tangerang menerima bantuan kacamata minus dari PT Sumber Alfaria Tbk (Alfamart) bekerjasama dengan Yayasan Berani Bhakti Bangsa (YBBB) dan Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (PPPA).

Melalui program Bright Eyes Bright Future, ribuan kacamata tersebut diberikan secara simbolis kepada para pelajar di Ruang Al Amanah, Gedung Pusat Pemerintah Kota Tangerang, Selasa (22/9).

Menteri PPPA Yohana Yembise yang diwakili Staf Khususnya Albaet Pikri mengatakan, banyak pengaduan yang masuk ke kementerian, terutama masalah gangguan pengelihatan pada anak.

Masalah tersebut telah berkurang berkat ide dari anak bangga dengan melakukan aksi mulia.

"Salah satunya dengan memberikan bantuan kacamata ini. Anak Indonesia merupakan tanggung jawab kita bersama, mereka membutuhkan perhatian tidak hanya dari pemerintah dan lembaga sosial, tapi juga perusahaan swasta seperti Alfamart," katanya.

Corporate Affairs Director Alfamart Solihin mengatakan, bantuan tersebut merupakan hasil donasi konsumen Alfamart dab Alfamidi yang dihimpun selama periode 1 Februari hingga 30 April 2015. Pihaknya sendiri menargetkan meberikan 30 ribu kacamata di 30 Kota di Indonesia.

"Rangkaian program dilaksanakan mulai dari pemeriksaan mata secara gratis dan ditindaklanjuti dengan pembagian kacamata minus," katanya.

Di wilayah Kota Tangerang sendiri, telah dilaksanakan pemeriksaan mata di 24 sekolah mulai tingkat sekolah dasar hingga menengah atas yang diikuti lebih dari 8.000 siswa.

"Dari hasil pemeriksaan tersebut, diketahui sekitar 2.850 pelajar mengalami gangguan penglihatan jarak dekat dengan minus terbesar 10," papar Solihin.

Solihin juga menambahkan, dari hasil pemeriksaan tersebut juga diketahui bahwa ada peningkatan jumlah pelajar yang mengalami gangguan penglihatan gangguan penglihatan di Kota Tangerang dibanding tahun lalu.

"Pada tahun 2014 ada sekitar 24 persen pelajar, sekarang mencapai 34 persen, atau meningkat 10 persen selama satu tahun. Kemungkinan ini karena faktor gizi, budaya kebiasaan baru dan pemakaian elektronik seperti gadget," jelasnya.