TangerangNews.com

Ke Tangerang, Jokowi Luncurkan Program Investasi padat karya

Denny Bagus Irawan | Senin, 5 Oktober 2015 | 18:20 | Dibaca : 2478


Jokowi (Dira Derby / TangerangNews)


TANGERANG-Presiden RI Joko Widodo bersama jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu meluncurkan program investasi padat karya menciptakan lapangan pekerjaan, di PT. Adis Dimension Footware Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang. Senin, (5/10).

 

Dalam sambutannya Presiden Jokowi menegaskan, Ia optimistis industri dalam negeri tetap tumbuh kendati perekonomian dunia melemah. Hal itu sudah terbukti dengan adanya 16 proyek investasi padat karya yang sedang dalam tahap konstruksi di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

 

Jokowi menyebut bahwa keberadaan 16 proyek investasi padat karya itu telah menumbuhkan optimisme di kalangan dunia usaha. Artinya, di tengah isu PHK, justru ada banyak proyek investasi lain di dalam negeri yang akan menyerap ribuan tenaga kerja Indonesia.

 

Lanjut Jokowi dalam waktu tiga minggu ke depan,  izin investasi di Indonesia akan selesai dalam waktu tiga jam.

 

"Minggu lalu sudah disampaikan pemerintah, bahwa sekarang izin ke BKPM hanya 3 jam, untuk izin prinsip, PT, dan izin NPWP. Jadi urus izin prinsip, PT, NPWP hanya tiga jam. Tapi tunggu tiga minggu lagi, karena tunnggu perangkatnya selesai, Kalau bapak-ibu semua nanti sudah datang, maksimal 3 jam. Kalau masih ada yang lebih dari 3 jam, bilang ke saya," ucap Jokowi

 

Untuk itu, Jokowi meluncurkan program investasi padat karya menciptakan lapangan kerja. Program ini merupakan kerjasama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

 

"Program ini dimaksudkan untuk dapat mengkomunikasikan kepada publik dan investor bahwa di lain pihak terdapat isu adanya pemutusan hubungan kerja, ternyata banyak juga pada waktu sekarang ini perusahaan sektor padat karya yang tetap melaksanakan tahap konstruksi realisasi proyek investasinya, dengan jadwal waktu penyelesaian konstruksi bertahap, ada yang akan selesai akhir 2015 dan ada yang bertahap hingga selesai akhir tahun 2019," terang Kepala BKPM Franky Sibarani.