TANGERANG-Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti mengatakan, bahwa dirinya mencium adanya aroma kepentingan kampanye dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2015 Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Untuk diketahui, DPRD Tangerang Selatan (Tangsel) belum kunjung mengesahkan APBD-P 2015. Besaran anggaran masih dibahas oleh bagian penganggaran DPRD Tangsel. #APBD-P Tangsel
DPRD Tangsel sendiri sebelumnya sudah merapatkan pembahasan anggaran dalam rapat Badan Musyawarah (Bamus) pada Selasa (29/9) lalu. Dalam rapat tersebut, tiga fraksi DPRD, yakni dari PDIP, Gerindra, dan Hanura melakukan walk out karena tidak setuju dengan jumlah anggaran karena ada kekhawatiran dana tersebut bakal disalahgunakan.
Jumlah usulan total APBD-P Tangsel 2015 sendiri sebesar Rp 3,3 triliun, atau bertambah sekitar Rp 500 miliar dari APBD murni 2015 dengan nominal Rp 2,8 triliun.
"Selain dana hibah Pilkada Tangsel sebesar Rp 75 miliar, ada alokasi dana dengan kenaikan bombastis yang mencurigakan. Sebut saja dana anggaran humas sebesar sekitar Rp 4,9 miliar untuk sosialisasi kinerja pemerintah," kata Ray. #Pilkada Tangsel
Menurut Ray, penambahan dana sebesar itu sangat tidak perlu. Berdasarkan data yang diperoleh, dana untuk Bagian Humas dan Protokol yang pada APBD Murni hanya dianggarkan sebesar Rp 5,8 miliar melonjak menjadi Rp 10,7 miliar.
"Jelas ada potensi untuk kepentingan kampanye petahana dalam bentuk kegiatan-kegiatan baik dan program-program," kata Ray.
Hal kedua adalah adanya alokasi dana untuk setiap kecamatan yang ada di Tangsel. Jumlahnya tak tanggung-tanggung, antara Rp 8 miliar sampai Rp 10 miliar.
"Per kecamatan dapat tambahan dana sekitar Rp 2 miliar sampai Rp 3 miliar. Rinciannya pun tidak jelas. Bila berkaca pada tahun 2010 lalu, birokrat juga melakukan hal ini untuk memenangkan petahana di level kecamatan," kata Ray.