TANGERANG- Aksi pencurian terjadi di Komplek Pergudangan Duta Indah Iconic, Kota Tangerang terekam kamera pengintai. Brankas berisi uang senilai Rp 1,2 miliar milik PT Boton Indonesia raib digondol kawanan maling.
"Di dalam brankas berisi lembaran uang Dollar Amerika, Dollar Hongkong, Yuan, serta beberapa BPKB mobil perusahaan. Total kerugian Rp 1 miliar lebih," kata Yudi Kurnia,30, Manajer Umum PT Boton Indonesia ketika dikonfirmasi, Senin (12/10) siang.
Yudi menjelaskan, peristiwa pencurian itu terjadi pada Sabtu (3/10) dan dilaporkan ke Polres Metro Tangerang pada Senin (5/10) lalu. Bermula ketika karyawannya terkejut melihat pintu depan kantor sudah dalam keadaan terbuka.
Temuan itu pun kemudian dilaporkan pimpinan lainnya. Saat diperiksa salah satu pimpinan, rupanya brankas yang berada di ruang keuangan di lantai 3 raib digondol pelaku.
"Ketahuannya pada Senin pagi, saat mau buka kantor. Dari pemeriksaan CCTV, pencurian itu terjadi pada Sabtu 3 Oktober sore. Kantor saat itu sepi karena libur," ujarnya.
Yudi menambahkan, dari hasil rekaman kamera pengintai, terlihat dua orang tak dikenal masuk ke dalam kantor PT Boton Indonesia setelah mencongkel rolling door dan pintu kaca. Sedangkan dua pelaku lainnya menunggu di dalam mobil dan depan kantor.
Saat didalam kantor, dua pelaku yang hanya mengenakan penutup kepala dan senter itu langsung naik ke lantai III, tempat brankas disimpan. Setelah menemukan sasarannya, kedua pelaku kemudian menurunkan brankas seberat 100 Kg dengan cara digelontorkan melalui tangga.
Akibatnya, anak tangga di dalam kantor mengalami kerusakan. Namun, dengan santainya kawanan pencuri memasukan brankas ke dalam mobil yang dibawa pelaku.
"Pelaku membawa mobil Avanza warna silver," ungkapnya seraya menambahkan pihaknya mengaku kecewa dengan sistem keamanan Komplek Pergudangan Duta Indah Iconic tempat perusahaannya berada.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Metro Tangerang, AKBP Sutarmo membenarkan peristiwa tersebut. Ia pun mengaku tengah melakukan penyelidikan pencurian brankas milik PT Boton Indonesia tersebut. “Masih dalam penyelidikan,” katanya.