TangerangNews.com

Circle Tangsel Bakal Integrasikan Seluruh Transportasi

Denny Bagus Irawan | Kamis, 22 Oktober 2015 | 14:58 | Dibaca : 2522


Benyamin Davnie. (Dira Derby / TangerangNews.com)


TANGERANG SELATAN-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel)  akan mengintegrasikan seluruh transportasi melalui program circle Tangsel.

 

Dengan jumlah penduduk sekitar 1,4 juta menurut Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, pihaknya telah membuat blue print mengenai transportasi terintegrasi.

 

 “Kita punya konsep circle Tangsel, circle Tangsel ini nantinya akan menjadi transportasi keliling ke tujuh kecamatan baik untuk barang dan orang,” terang Benyamin, Kamis (22/10).

 

Karenanya, Pemkot Tangsel kini sedang membuat suatu jaringan jalan yang dapat menghubungkan antar kecamatan, terutama pada pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.

 

Saat ini, sudah ada lima bus Trans Anggrek sebagai penopang untuk mewujudkan transportasi terintegrasi tersebut. Belum lagi, kata Benyamin, Airin Rachmi Diany sebagai Wali Kota Tangsel telah berkomunikasi kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) agar Light Rail Transit (LRT) yang direncanakan sampai ke Lebak Bulus itu dapat tersambung ke Kota Tangsel.

 “Bu Wali sudah ada komunikasi itu ke Gubernur DKI,  LRT kita ingin tarik yang dari Lebak Bulus ke Tangsel, ” tuturnya.

 

Sedangkan,  untuk melengkapi konsep circle Tangsel pihaknya juga tengah membangun Terminal  Pondok Cabe di Pamulang.  Adapun anggaran yang akan digelontorkan Rp64 miliar yang diambil dari dana hibah dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Adapun kapasitasnya 300 bus,  dengan setiap harinya akan ada 60 pergerakan.   

“Karena seperti diketahui Terminal Pondok Cabe akan menjadi bus antar provinsi juga, yakni Banten, DKI dan Jawa Barat. Terminal ini akan beroperasi pada 2016,” katanya.

Terminal  Pondok Cabe sendiri saat ini luasnya tiga hektare dan akan diperluas menjadi lima sampai enam hektare, selain itu juga akan dibangun akses khusus ke terminal.  Akses tersebut direncakan fly over atau underpass dengan dilengkapi pusat perbelanjaan. “Nah, nantinya juga ada sub-sub terminal,” kata Benyamin.

Belum lagi, kata Benyamin, jika Tol Serpong-Balaraja telah selesai dibangun. Hal itu tentunya, menurut Benyamin akan  terkoneksi dengan moda transportasi lain seperti yang telah ada saat ini yakni Trans Anggrek.

“Sesuai dengan hukum pasar kalau sudah seperti itu, beban Jakarta akan berkurang.  Tangsel akan berkembang, pertumbuhan terus akan naik, Tangsel bukan lagi daerah penyangga,” terangnya.

Saat ini saja, kata dia, penduduk  di Tangsel yang beraktivitas di DKI Jakarta sebanyak 60 persen. Sedangkan Sabtu dan Minggu kondisi di Tangsel justru macet, karena para penduduknya keluar untuk mencari makan diluar.

“Belum lagi kita kalau bicara lima statsiun Kereta Api yang ada di Tangsel, tiga diantaranya yakni Rawa Buntu, Sudimara dan Pondok Ranji akan ditambah park and ride lagi,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangsel Sukanta mengatakan, apa yang diutarakan Benyamin Davnie adalah rencana  jangka panjang dalam penanganan kemacetan. Sedangkan, jangka pendeknya menurut dia, hingga kini dari 60 titik macet yang dulu ada telah semakin berkurang sejak dua tahun belakangan menjadi 15 titik. “ Itu pun karena sedang ada pembangunan, seperti di Jalan Prabu Siliwangi, Ciputat dan Gaplek,” tandasnya.