TangerangNews.com

Dokter Andra Meninggal, IDI Gunakan Pita Hitam Berkabung Tiga Hari

Denny Bagus Irawan | Jumat, 13 November 2015 | 14:02 | Dibaca : 2493


Dionisius Giri Samudra (Dira Derby / Tangerangnews)


 

TANGERANG- Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Indonesia (IDI)  Daeng Muhammad Faqih menyampaikan menjadi dokter itu memerlukan biaya untuk sekolah yang tidak sedikit.

Seharusnya, peristiwa yang menimpa Dionisius Giri Samudra,24, atau dokter Andra tidak terjadi jika saja pemerintah mau memperhatikan petugas kesehatan.

“Sejak dokter Andra meninggal kita gunakan pita hitam sebagai tanda berkabung, ini seluruh IDI menggunakan pita hitam,“ katanya.  

Dia menyatakan, dapat dibayangkan seorang peneliti harus ke lokasi terpencil ,  tetapi segala sesuatunya tak dipersiapkan oleh pemerintah.

“Jangan bicara kesejahteraan deh. Perlindungan dan persiapan kita di lokasi. Seperti ini tidak bisa hanya Kemenkes saja yang mempersiapkan, tetapi harus seluruh Kementerian,” jelasnya.