TANGERANG - Komite Olahraga Indonesia (KONI) Kota Tangerang menggelar pemilihan ketua baru untuk periode 2015-2018 dalam Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) Tangerang 2015.
Ketua Penjaringan Calon Ketua KONI Kota Tangerang Warta Ginting mengatakan, pemilihan ketua dilakukan karena berakhirnya masa bhakti Ketua KONI yang saat ini dijabat oleh Dasep Sediana. Pendaftaran calon ketua akan berlangsung pada tanggal 14-17 Desember 2015.
"Syarat mereka yang mencalonkan diri minimal pernah menjadi pengurus cabang olahraga (Cabor) atau KONI dan harus membawa SK tersebut untuk pembuktian. Selain itu, tidak boleh menjabat salah satu pengurus cabor tingkat Kota atau Provinsi untuk menghindari adanya pilih kasih kepada cabor," katanya, Selasa (8/12).
Setelah penjaringan, akan dilakukan verifikasi administrasi pendaftaran pada 18 Desember. Para pendaftar yang syaratnya lengkap akan ditetapkan sebagai bakal calon ketua KONI dan dilakukan pemilihan secara voting pada 21-22 Desember.
"Voting dilakukan oleh anggota dari cabor dan badan fungsional yang memiliki suara sah. Calon minimal harus mendapat 30 persen dukungan hak suara yang sah agar bisa terpilih," katanya.
Ketua III KONI Kota Tangerang Hosbeni Gonzala mengatakn, untuk jumlah anggota dari cabor sendiri secara keseluruhan sebanyak 40 sedangkan badan fungsional sebanyak tiga, seperto Olahraga Pelajar, Olahraga Penyandang Cacat dan Olahraga Wartawan.
"Jadi jumlahnya 43. Namun kita akan verifikasi ulang, mana saja yang memiliki hak suara. Jadi bisa saja jumlahya berkurang," katanya.
Ditanya adakah tes urine bagi peserta yang akan mencalonkan diri sebagai ketua KONI Kota Tangerang, mengigat adanya kasus narkoba yang menjerat ketua Koni sebelumnya, Hosbeni mengatakan tidak tidak ada.
Pasalnya, pihaknya terbentur dengan aturan dalam AD/ART dimana syarat calon ketua KONI ditentukan dalam rapat yang dilakikan saat tahun sebelum pemilihan dilakukan.
"Kita sebenarnya sudah berfikir kesana, bagaimana memberikan syarat untuk meyakinkan bahwa calon ketua tidak terlibat narkoba, cuma problemnya suara dan kriteria itu harus dibahas satu tahun sebelumnya. Itu jadi kelemahan kita," tukasnya.