TANGERANG – Serangan udara Rusia dilaporkan menewaskan 32 warga sipil di tiga daerah Suriah utara. Separuh dari korban tewas merupakan wanita dan anak-anak.
Demikian disampaikan kelompok pemantau HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (18/12/2015).
Kepala Observatory, Rami Abdel Rahman mengatakan, pesawat-pesawat tempur Rusia membombardir Kota Raqa, pusat kelompok radikal ISIS serta kota-kota Azaz dan Al-Bab di provinsi Aleppo pada Kamis (17/12) waktu setempat. Disampaikan Abdel Rahman, enam anak-anak dan 11 wanita tewas. Puluhan orang juga terluka akibat serangan-serangan udara tersebut.
Korban jiwa di Raqa, termasuk dua pekerja penyelamat. Namun, menurut Abdel Rahman, tak ada tersangka militan yang tewas di tiga daerah yang dibombardir tersebut.
Rusia telah melancarkan serangan udara yang intens terhadap ISIS dan kelompok-kelompok teroris lainnya di Suriah selama nyaris tiga bulan ini. Namun, operasi udara Rusia tersebut telah dikritik pihak Barat dan para pemberontak Suriah, yang menyebut serangan udara Rusia telah menargetkan kelompok-kelompok non-ISIS dan menimbulkan banyak korban jiwa warga sipil.
Sejauh ini belum ada pernyataan dari militer Rusia mengenai serangan udara di Suriah utara tersebut. Namun, Observatory meyakini serangan udara itu dilakukan pesawat-pesawat tempur Rusia. Observatory menyatakan, pihaknya membedakan serangan udara yang dilancarkan pesawat Suriah, Rusia, dan koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat berdasarkan pola terbang, yang mengindikasikan apakah pesawat tersebut lepas landas dari dalam wilayah Suriah, juga jenis pesawat dan artileri yang digunakan.