TANGERANGNEWS- Sedikitnya 5 goyangan gempa terjadi sepanjang Sabtu malam hingga Minggu pagi di Tanah Air. Gempa-gempa tersebut merupakan buntut gempa besar yang terjadi sebelumnya. "Itu dampak dari pergerakan lempeng tektonik. Memang kadang-kadang jumlahnya meningkat tapi setiap hari memang ada saja, frekuensinya meningkat apalagi setelah ada gempa besar sering gempa susulan yang banyak," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Fauzi, Minggu (25/10/2009). Menurut Fauzi, gempa besar yang sebelumnya terjadi yakni gempa Sumbar 7,6 SR, gempa Tasikmalaya 7,3 SR, gempa Jambi 7,0 SR dan gempa Banten 6,4 SR. BMKG, lanjut Fauzi, tidak bisa memprediksi waktu dan besaran gempa yang terjadi. BMKG hanya mengumumkan potensi gempa besar dan gempa kecil di Indonesia. Potensi gempa besar di Pantai Barat Sumatera, Selatan Jawa, Selatan Nusa Tenggara, Utara Pulau Papua dan Utara Gorontalo. Sedangkan gempa kecil di Pulau Sumatera, Sukabumi, Yogyakarta, dan Sulawesi. Untuk mengantisipasi dampak gempa, masyarakat diimbau untuk memperbaiki tiang bangunannya masing-masing. "Kalau itu sudah kita persiapkan, nggak perlu khawatir. Gedung, rumah dan bangunan lainnya akan kokoh," kata Fauzi. Sepanjang Sabtu malam - Minggu pagi (24-25 Oktober), BMKG mencatat gempa berkekuatan 7,3 SR dan 5,3 SR terjadi di perairan Saumlaki, dan sebelah barat daya Kabupaten Tual, Maluku. Gempa juga menggoyang Waingapu, Nusa Tenggara Timur, dengan kekuatan 6,1 SR. Gempa berkekuatan 5,0 SR juga menggoyang Mentawai, Sumatera Barat. Gempa terakhir tercatat berkekuatan 5,2 SR menggoyang Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) pada pukul 09.25 WIB. (dtkl)