TangerangNews.com

Komunitas Peduli Sampah Tangerang melakukan ini..

Rangga Agung Zuliansyah | Senin, 28 Desember 2015 | 18:30 | Dibaca : 4047


Ivan Yudianto menerima penghargaan dari Menteri Perhubungan (Rangga A Zuliansyah / TangerangNews\)


 

TANGERANG-Keberadaan Komunitas Peduli Sampah di Kota Tangerang terus gencar melakukan pengajaran kepada masyarakat dalam mengelola sampah menjadi produk yang berguna dan bukan lagi jadi masalah sosial.

 

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang Ivan Yudhianto mengatakan, sampah yang selama ini dibuang warga dan diangkut petugas ke TPA Rawa Kucing, seiring waktu telah terkelola dengan baik dengan terbentuknya komunitas peduli sampah.

 

“Keberadaannya pun menjadi manfaat bagi lingkungan sekitar. Mulai dari terkelolanya sampah dan tak ada lagi tumpukan sehingga menciptakan lingkungan yang bersih, adanya komunitas pun mengurangi pengangguran karena mempekerjakan kurang lebih 10 orang,” katanya, Senin (28/12).

 

Tak hanya masyarakat kelas tertentu saja, anggota komunitas peduli sampah di Kota Tangerang pun terdiri dari berbagai kalangan mulai dari masyarakat umum, pengusaha, pejabat hingga mahasiswa dan pelajar. Begitu besarnya manfaat komunitas ini, mendorong Pemkot Tangerang melakukan pembinaan dengan menyediakan sarana dan prasarana hingga memperluas jaringan untuk pembentukan di setiap kelurahan.

 

"Banyak masyarakat yang antusias tetapi masih bingung harus memulainya. Maka itu, kita siapkan sarana pembinaan untuk mengembangkan komunitasnya. Karena, Pemkot akan mamfasilitasnya sarana prasarana sehingga masyarakat dapat mengelola sampah di sumber," katanya.

 

Ivan mengatakan, program dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat ini merupakan bagian dari wujud smart city atau kota cerdas. "Adanya keterlibatan masyarakat yang berkolaborasi dengan Pemerintah, merupakan ciri dalam program lingkungan cerdas," ujarnya.

 

Adapun tujuan dari pembentukan Kampung Bersih Bebas Sampah (Kamsiah) Center melalui komunitas yakni sentralisasi pengangkutan sampah di setiap kelurahan, meningkatkan redukasi sampah di sumber, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dan memperpanjang umur teknis TPA.

 

Ketua Paguyuban Masyarakat Kenanga (PMK) Fahrul Roji, mengatakan, pada tahun 2017 dicanangkan Kota Tangerang bersih dari sampah. Artinya, mengelola sampah dilakukan dari sumbernya oleh masyarakat yang terbentuk dari komunitas - komunitas.

 

“Maka itu, dibutuhkan relawan yang sangat banyak dalam mengelola sampah. Kedepannya, sampah yang kini terbuang ke TPA Rawakucing sebanyak 75 persen, setelah dikelola hanya terbuang 30 persen. Dengan begitu, umur TPA akan semakin panjang dan warga juga aktif mengelola sampah yang di timbulkannya," katanya.

 

Ketua Himpunan Orang Muda Peduli Sampah (Hompipah) Romi Abidin mengatakan, mengelola sampah di sumber oleh masyarakat harus menjadi budaya meski saat ini belum menyeluruh. Namun, dengan adanya penghargaan Adipura maka dapat dijadikan budaya. Peran masyarakat yang semakin waktu terus tumbuh dan berkembang di Kota Tangerang, harus dipertahankan dan menjadi gerakan yang masif.

 

"Penghargaan Piala Adipura bagi masyarakat komunitas peduli sampah Kota Tangerang adalah bukti dari hasil kerjasama semua pihak dalam mengelola sampah menjadi produk yang bernilai," katanya.

 

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, masyarakat diharapkan dapat menjadi bagian dan ikut-serta bersama Pemkot Tangerang menciptakan lingkungan kota yang bersih dari kampungnya sendiri. Dia juga menghimbau dan mengajak kepada seluruh pengembang perumahan di Kota Tangerang agar bisa juga berpartisipasi dalam pengembangan program Tangerang Bersih, agar dapat membantu pemkot mengurangi sampah.

 

“Mereka harus ikut-serta mengurangi berbagai permasalahan kota, kan nantinya kita semua yang akan menikmati hasilnya yaitu kenyamanan kota yang layak huni bagi warganya,” tandas walikota.

 

Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan, ratio timbulan sampah per hari yakni 2,92 liter per orang dari total penduduk 1,9 juta jiwa. Sedangkan jumlah timbulan sampah yakni 4.964 meter kubik per hari atau 1.241 ton per hari. Sementara untuk pelayanan pengangkutan yakni telah mencapai 75 persen dengan sampah yang terangkut ke TPA yakni 3.723 meter kubik per hari atau 930 ton per hari.

 

Untuk memaksimalkan kebersihan, Pemkot Tangerang mengerahkan 130 armada truk sampah, 33 unit amrol, 11 mobil pick up, 139 unit bentor. Petugas penyapu pun yang dikerahkan sebanyak 598 orang dengan tugas dari pagi hingga sore.