TangerangNews.com

564 Pengungsi Eks Gafatar Tiba di Bandara Soekarno-Hatta

Dena Perdana | Sabtu, 23 Januari 2016 | 11:42 | Dibaca : 1700


Para pengungsi eks Gafatar saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. (Dira Derby / Tangerangnews)


TANGERANG- Sebanyak 564 orang pengungsi eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari Mempawah, Kalimantan Barat, mendarat di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, sejak Sabtu (23/1/2016) dini hari tadi.

Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol, Roycke Harry Langie mengatakan, kepulangan mereka dibagi dalam tiga gelombang. Mereka menggunakan pesawat charter Lion Air.

"Sebanyak 564 orang yang merupakan eks Gafatar ini dari Pontianak, Kalimantan Barat," kata Roycke Harry Langie, Sabtu (23/1/2016).

Royce menjelaskan, gelombang pertama dengan pesawat Lion Air JT 2711 tiba di bandara pukul 01.15 WIB sebanyak 184 orang.

Kemudian dilanjut dengan kedatangan kloter kedua menggunakan pesawat Lion Air JT 2179 tiba pukul 03.09 WIB dengan jumlah penumpang 180 orang, termasuk di dalamnya empat orang balita.

“Kloter selanjutnya tiba sekitar pukul 05.10 WIB dengan jumlah penumpang mencapai 204 orang. kemungkinan akan ada kloter-kloter berikutnya tiba pada siang ini,” ujarnya.

Ratusan orang pengungsi yang sudah mendarat langsung diantar ke Rumah Pelindungan dan Trauma Center (RPTC) Bambu Apus, Jakarta Timur.

Sebanyak 100 orang pengungsi ditampung sementara di penampungan Dinas Sosial DKI Jakarta, sedangkan selebihnya ditempatkan di RPTC Bambu Apus.

Ada sekitar 1.611 orang pengungsi eks Gafatar yang dipulangkan dari Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Mereka akan dipulangkan secara bertahap. Sebagian besar di antaranya berasal dari Jawa.

Data Kemenko PMK menyebutkan, jumlah pengungsi dari Jawa Timur sebanyak 712 orang, Jawa Tengah 145 orang, Yogyakarta 276 orang, Jawa Barat 247 orang, Jakarta 90 orang, dan Banten empat orang.

Selain itu, terdapat 13 orang eks anggota Gafatar dari Medan, 99 orang dari Riau, dua orang dari Aceh, empat orang dari Sumatera Barat, delapan orang dari Kepulauan Riau, tiga orang dari Kalimantan Tengah, dan empat orang dari Kalimantan Barat.