TANGERANG-Pernyataan Menteri Pembangunan Desa dan Daerah Tertinggal, Marwan Jafar disikapi pihak Garuda Indonesia.
Juru Bicara Garuda Indonesia, Benny S. Butarbutar menyayangkan Marwan yang menceritakan kelurahan soal Garuda Indonesia pada Rabu (24/2/2016) lalu karena ketinggalan pesawat.
Menurutnya, saat itu, rombongan VIP Jafar tak terlihat hingga panggilan terakhir di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, pukul 08.05 WIB.
Adapun pesawat yang akan dinaiki Jafar menggunakan penerbangan GA 204 rute Jakarta-Yogyakarta.
"Kami menyayangkan Kelurahan Pak Menteri soal Garuda Indonesia ini di depan forum, waktu ada acara di UGM. Bahkan, Pak Menteri juga bilang, Garuda merugi terus,” ujar Benny Kamis (25/2).
Dia menjelaskan, soal kerugian yang disebutkan Jafar sebelumnya, Benny mengungkapkan, Garuda Indonesia berhasil meraih "rebound" dengan laba bersih 77,9 juta dolar AS atau setara dengan Rp 1 triliun lebih.
Sedangkan soal pelayanan, menurut Benny, rombongan VIP ketinggalan pada penerbangan tersebut bukan karena pelayanan maskapai.
Benny menjelaskan, sesuai dengan data pembukuan dan informasi penumpang VIP, terdaftar pada pesawat GA 204 kemarin, hingga pukul 08.00 WIB, tidak diketahui posisi penumpang VIP yang dimaksud.
Padahal, pada pukul 08.00 WIB itu, petugas harus melakukan "boarding gate" dan mengecek kembali di area Check In Counter Premium hingga area check in di Terminal 2F.
Setelah dicek, juga belum ada informasi soal keberadaan rombongan VIP tersebut. Meski begitu, Garuda Indonesia tetap meminta maaf atas ketegasan tersebut.
Selain itu, pihak Garuda Indonesia meminta maaf atas gangguan teknis yang mereka alami.
"Sementara penumpang yang lain sudah berada di dalam pesawat sehingga harus sudah berangkat terbang. Mohon maaf, siapapun yang telat, mau menteri sekalipun, tetap kami tinggal," tutur Benny.
Sebagai gantinya, rombongan VIP yang ketinggalan pesawat difasilitasi untuk naik pesawat berikutnya, yaitu GA 206, dengan jadwal terbang pukul 10.05 WIB.
Namun, pesawat itu diketahui ada gangguan teknis di bagian pintu depan sehingga perlu diperbaiki terlebih dahulu.
Perbaikan memakan waktu cukup lama, sehingga maskapai memutuskan mengganti pesawat dengan menggunakan registrasi PKGFO. Proses penggantian pesawat berjalan sekira satu jam. Penumpang pun baru dapat terbang pukul 11.05 WIB.