TANGERANG – Keinginan Valentino Rossi menjadi juara dunia lagi belum surut. Tapi, tantangan musim ini tak hanya datang dari para kompetitor, tapi usia yang terus bertambah.
Rossi bakal bertarung di MotoGP musim ini saat usianya sudah 37 tahun. Usia yang jelas tidak muda lagi sebagai atlet, termasuk sebagai pembalap. Dia adalah yang paling senior di atas lintasan, lebih tua sembilan tahun dari Jorge Lorenzo, terpaut 14 tahun dari Marc Maruez, dan Rossi pantas menjadi kakak untuk Dani Pedrosa yang tujuh tahun lebih muda.
The Doctor, julukan Rossi, tak bisa berbohong soal usianya. Umur yang terus bertambah membatasi refleksnya, mengurangi keberaniannya, membuat dia harus lebih banyak membuat perhitungan atas pilihan-pilihan di atas lintasan.
Tapi, musim lalu Rossi membuktikan kalau usia sama sekali bukan halangan. Dia memberi perlawanan ekstra sengit sampai seri pamungkas di Valencia. Dia adalah pembalap paling konsisten di sepanjang musim. Dia menyudahi kompetisi dengan kekalahan lima angka saja dari Lorezo.
Betapa Rossi masih jadi ancaman terlihat dari sesi pramusim yang sudah digelar di Sepang, Phillip Island, dan Qatar. Juara dunia sembilan kali itu memang tak selalu jadi yang tercepat, tapi dia menunjukkan potensi besar untuk bisa berbicara banyak lagi. Bahkan, berjuang lagi menjadi juara dunia.
"Catatan waktu lapnya tidak buruk dan yang lebih penting saya melakukan simulasi balapan dan saya tampil oke. Saya pikir itu akan sulit, karena sejak awal (tes) motornya telah banyak berkembang, tapi sekarang mereka semua (kompetitor) ada di level yang sama. Banyak pembalap akan bisa melaju cepat di balapan pertama, tapi kami tetap kompetitif," sahut Rossi usai tes di Qatar.
Performa motor Yamaha yang sangat oke adalah bekal utama Rossi untuk meraih titelnya yang ke-10 musim ini. Konsistensi masih akan jadi senjata andalan dia melawan darah-darah muda dalam diri Lorenzo dan Marquez.
Musim lalu Rossi sudah sangat dekat dengan gelarnya yang ke-10. Namun, seperti diklaimnya, dia terjegal oleh sebuah drama yang menghebohkan dunia otomotif. Rossi masih punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi besarnya itu. Dengan kini dia cuma punya kontrak tersisa semusim, 2016 mungkin akan jadi peluang terakhir Rossi meraih La Decima, atau gelar ke-10.