TangerangNews.com

Susno Curhat di Raker DPR

| Jumat, 6 November 2009 | 18:35 | Dibaca : 1444

TANGERANGNEWS-- Kabareskrim Komjen Polisi Susno Duadji sesenggukan di depan Komisi III DPR. Susno mengklarifikasi segala tudingan yang dialamatkan padanya, terkait adanya aliran dana dari Bank Century. Kamis (5/11) malam, Susno ikut hadir dalam rapat kerja antara Komisi III DPR dengan Kapolri. Mengenakan jas abu-abu, hem putih dan dasi merah, Susno duduk di samping Wakapolri Komjen (Pol) Makbul Padmanegara. Saat diberi kesempatan menyampaikan klarifikasi oleh Kapolri, terlihat Susno terasa berat mengawalinya. Dengan mata berkaca-kaca dan muka memerah, Susno lantang menyuiarakan isi hatinya. "Ini sebagai klarifikasi ke anak saya, istri saya, cucu dan sanak famili yang sudah tersiksa oleh saya. Istri saya tak sanggup keluar rumah karena saya mendapat duit Rp 10 milyar ditambah lagi kata-kata dari beberapa orang.Saya harus bicara!" ucapnya. Sebagai seorang muslim, di hadapan raker yang dipimpin Ketua Komisi IID DPR Benny Kabur Harman, Susno bersumpah atas nama Allah. "Sebagai seorang muslim, lilahitaala saya tak pernah mendapat duit (seperti dituduhkan). Saya sudah datangai KPK dua kali untuk klarifikasi, minta untuk diperiksa, bahkan untuk dilidik langsung. Saya sudah diperiksa institusi yang sangat kami hormati dan dinyatakan clear," ucapnya. Karenanya Susno mengaku tak punya tempat lagi untuk mengadu karena derasnya tudingan negatif yang disandangnya. "Saya bilang ke Tuhan, cabutlah nyawa saya kalau melakukannya," ucapnya. Tepuk tangan pun sempat membahana di tengah-tengah klarifikasi Susno. Kemudian perwira polisi bintang tiga ini melanjutkan curahan hatinya. "Mudah-mudahan forum ini forum saya. Saya buktikan saya tidak taklut. Sampai anak istri saya tak berani lagi buka internet. Saya bilang jangan takut. Satu orang belum tentu salah, yang banyak belum tentu benar," sambungnya. Mantan Wakapolwiltabes Jogjakarta ini melanjutkan, dirinya minta diproses jika kalau memang ada rekaman yang memperkuat tudingan bahwa dirinya menerima uang dalam kasus Century, "Silakah lidik saya. Semua masih hidup. Pimpinan century masih hidup, pimpinan Lembaga Penjamin Simpa nan juga masih hidup. Insya Allah besok pagi masih hidup, PPATK masih hidup, dan yang punya rekening masih hidup. Pengacaranya (kasus Century) juga masih hidup," sambungnya. Susno justru mengeluhkan prestasi kerjanya dalam menyelamatkan uang negara. "Setelah diblokir (rekening Robert Tantular) kami dapat Rp 700 milyar di dalam negeri. Kami lacak keluar negeri, ke 11 negara dan mereka welcome sekali. Saya tak berani memastikan jumlahnya karena kurs bisa berubah-ubah, tapi tidak akan kurang dari Rp 13 trilyun. Kenapa ini tidak dicatat? Yang dicatat Susno (terima) Rp10 milyar, menjadi 10 persen dan entah berubah apa lagi," ucapnya.(zul/ara/jpnn)