TangerangNews.com

Dampak Alkohol : Pelajaran dari Kasus Yuyun

Jurnalis Warga | Selasa, 17 Mei 2016 | 09:18 | Dibaca : 8462


Ilustrasi pemerkosaan. (Shutterstock / Shutterstock)


Oleh : Dr. Ari F. Syam

Saat mengaji pada waktu usia remaja, saya selalu ingat cerita Ustadz saya, mengenai kisah seorang pemuda alim dan tertarik pada seorang wanita cantik pujaannya. Wanita itu mensyaratkan pemuda tersebut untuk memilih salah satu dari  tiga perkara jika si pemuda itu ingin memperistri wanita tersebut.

Pilihan ketiga perkara tersebut adalah  minum arak yang memabukkan, menzinahi wanita idaman tersebut  atau  membunuh seorang anak kecil.

Jika dilihat dari ketiga perkara dosa tersebut si pemuda memilih yang menurutnya mempunyai dosa relatif kecil dengan kedua perkara yang lain yaitu meminum arak yang memabukkan.

Tetapi karena mabuk si pemuda tersebut memperkosa wanita tersebut dan akhirnya juga membunuh si anak kecil tersebut karena tidak ingin perbuatannya diketahui orang lain.

Kisah ini harus selalu menjadi pelajaran buat kita semua, ternyata gara-gara mabuk seseorang bisa tidak sadar akan apa yang dikerjakan. Dia bisa melakukan pemerkosaan  dan ketika sadar bahwa dia melakukan pemerkosaan maka dia akan juga melakukan pembunuhan.

Dalam Islam alkohol termasuk sesuatu yang haram untuk dikonsumsi. Kisah inilah yang terjadi pada almarhumah Yuyun, sorang siswi kelas VIII SMP yang baru saja pulang sekolah untuk meniti masa depannya, diperkosa oleh serombongan remaja yang sedang dalam keadaan mabuk dan sampai terjadi pembunuhan.

Walaupun kasus ini sempat terlambat menjadi sebuah berita nasional tetapi karena peran media sosial berita ini sudah mendunia dan membuat kita menjadi tercengang karena ternyata perbuatan biadab itu kebetulan  terjadi di Kabupaten Rejang Lebong, Propinsi Bengkulu yang sudah pasti akan mencoreng masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Simpel sebenarnya bahwa penyebabnya karena alkohol. Kasus ini tidak boleh terulang, minuman apapun bentuk dan mereknya kalau mengandung alkohol bukan saja merugikan untuk yang meminumnya tetapi juga  bisa merugikan buat orang lain.

Banyak cerita dan korban atas dampak pengaruh seseorang minum alkohol, tabrakan maut yang menyebabkan kematian banyak korban juga bermula karena pengendaranya minum alkohol dan tidak dalam konsentrasi penuh saat mengendarai kendaraan.

Bagi sebagian orang minum alkohol mejadi solusi atas beban hidup atau permasalahan yang dihadapi. Bisa saja awalnya mereka minum alkohol karena ikut-ikutan dan coba-coba setelah menikmati efek dari minum alkohol maka seseorang bisa jatuh dalam adiksi atau ketagihan dalam mengosumsi alkohol.

Buat sebagian orang yang memang merasa rendah diri dengan minum alkohol merasa dirinya menjadi lebih berharga dan sedikit lebih “berani”.

Buat sebagian anak muda alkohol sebagai pelarian karena menghadapi frustasi dalam kehidupan sehari-hari baik karena masalah pendidikan, masalah keluarga (Broken Home), karena pekerjaan dan masalah sosial lain dalam kehidupan bermasyarakat. Minum alkohol bisa melupakan beban hidup sesaat dan tentu sifatnya semu belaka.

Saat ini minuman beralkohol yang ada ditengah masyarakat mengandung kadar alkohol yang bervariasi. Bir umumnya mengandung alkohol 3,5% sampai 5 %, wine mengandung alkohol 10%-14%, fortified wine mengandung alkohol 14-20 % sedang whisky, vodka mengandung 40 % alkohol. Pada masyarakat tertentu minuman alkohol dibuat secara tradisional misal tuak atau arak.

Kadar alkohol dari minuman tuak ini tidak dikeathui kadar alkoholnya sehingga juga tidak bisa diantisipasi seberapa besar dampak memabukannya. Bahkan kadang kala minuman beralkohol dioplos dengan cairan lain sehingga menjadi tidak bisa terukur lagi dampak dari minum alkohol tersebut.

Miras oplosan juga sudah populer pada masyarakat kita sebagai sebagai pembunuh yang dahsyat.

Dampak buruk dari penggunaan alkohol sendiri akan mengenai berbagai organ di dalam tubuh. Mulai dari otak, saluran pencernaan mulai dari mulut sampai ke usus besar, organ-organ dalam tubuh khususnya liver, pankreas, otot, tulang dan sistim genetalia baik laki-laki maupun perempuan.

Alkohol dikelompokan sebagai bahan yang menyebabkan sedasi dan hypnosis. Artinya bahwa alkohol membuat seseorang menjadi tenang dan “tertidur”.

Penggunaan alkohol dalam waktu singkat dan berlebihan akan menyebabkan seseorang menjadi “mabuk”. Intoksikasi terjadi jika jumlah alkohol yang dikonsumsi diatas ambang toleransi orang tersebut sehingga menyebabkan terjadinya gangguan baik fisik maupun mental, seseorang yang dalam keadaan mabuk tidak sadar akan apa yang sedang dilakukan, disorientasi, bingung dan lupa.

Dalam keadaan mabuk seseorang bisa saja melakukan aktifitas antisosial termasuk juga melakukan tingkah laku seksual yang tidak aman. Tentunya sangat berbahaya jika mengendarai kendaraan bermotor atau menghidupkan mesin.

Pada kasus Yuyun jelas pelaku dalam keadaan mabuk saat   melakukan tindakan pemerkosaan tersebut. Mereka bisa saja setengah tidak sadar, pikirannya pendek hanya memikirkan kenikmatan sesaat dan tidak bisa berpikir rasional.

Alkohol dapat menyebabkan adiksi atau ketagihan dan toleransi penggunaan makin hari makin banyak. Walaupun seseorang sudah toleransi untuk volume tertentu tetapi efek samping kronisnya tetap terjadi.

Pasien dengan penggunaan alkohol jangka panjang akan menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaannya khususnya pada kerongkongan dan lambung. Lambungnya akan mengalami luka dan bisa terjadi perdarahan lambung. Pasien peminum alkohol akan membuat lambung menjadi rentan dan mudah mengalami luka dan tentu akan menyebabkan kualitas hidupnya menurun.

Liver juga akan terganggu, pada penggunaan jangka panjang para peminum alkohol akan mengalami penciutan hati atau sirosis hati. Alkohol juga dihubungkan dengan dengan berbagai kanker antara lain kanker usus besar.

Pasien peminum alkohol kronis akan mengalami tulang kropos (osteoporosis), mengalami impotensi dan infertilitas. Pada wanita alkohol juga menjadi salah faktor risiko terjadi kanker payudara.

Terlalu banyak dampak buruk alkohol baik akut dan kronis tetapi faktamya masih saja seseorang minum alkohol. Pada masyarakat barat mereka minum alkohol untuk menghangatkan badan karena memang suhu dingin yang terjadi pada waktu-waktu tertentu tetapi buat kita yang berada di negara tropis minum alkohol menjadi kebablasan dan mustinya tanpa alasan.

Kasus Yuyun menjadi pelajaran buat kita semua, pemerintah daerah  harus membatasi dan melarang penjualan minuman beralkohol di tengah masyarakat. Apalagi kepedulian masyarakat kita yang semakin rendah, berita pemerkosaan dan pembunuhan sudah dianggap biasa.

Kalau saja tidak ada yang mengangkat di media sosial pemberitaan pemerkosaan dan pembunuhan gara-gara pelaku minum alkohol akan sepi saja dan menjadi hal yang biasa.  

Akhirnya tentu kita tidak berharap para peminum alkohol yang sedang mabuk tersebut bisa bebas berkeliaran. Karena dalam keadaan mabuk cenderung mereka akan  melakukan kegiatan antisosial bahkan sampai membunuh orang.