TANGERANGNews.com- Kekuatan infrastruktur di kawasan BSD City,Serpong, masih tetap pendorong utama tingginya penjualan properti, terutama apartemen. Harga lahan di kawasan ini masih tinggi, menyusul akses tol yang terus dibangun dan kawasan komersial yang melingkupinya semakin lengkap.
Pembangunan Jalan Tol Serpong-Balaraja akan dimulai pada kuartal IV tahun ini. Tol tersebut akan bersambung dengan Jalan Tol Tangerang-Merak dan Jalan Tol Jakarta-Serpong. Adapun Serpong-Legok masuk dalam pengembangan Tahap I sepanjang 11 kilometer, sedangkan Tahap II adalah Legok-CitraRaya (8 kilometer) dan Tahap III CitraRaya-Balaraja (12 kilometer).
Sejumlah pengamat memprediksi kesiapan akses tol tersebut bakal mengatrol harga lahan kawasan yang dilintasinya sekitar 5 persen hingga 6 persen. Adapun pintu tolnya didesain berada di BSD City 1 (AEON Mall), BSD City 2 (kawasan industri), BSD City 3 (perumahan), Legok, Citraraya, dan Balaraja.
Saat ini harga lahan di Serpong, khususnya BSD City berada pada level Rp12 juta hingga Rp13 juta per meter persegi untuk perumahan. Sementara untuk bangunan komersial Rp18 juta hingga Rp20 juta per meter persegi.
"Itu sudah otomatis, kalau infrastruktur sudah lengkap, permintaan properti baik residensial atau komersial pasti melesat. Untuk apartemen apalagi, makin dekat kawasan komersial sudah pasti harga terus naik,” ujar Ratdi Gunawan, Konsultan Pemasaran 'B Residence'.
Ratdi menambahkan bahwa permintaan apartemen eksklusif di BSDCity saat ini masih tinggi, terutama dengan adanya pengembangan di sekitar kawasan AEON mal. Sekarang ini semakin banyak proyek apartemen dan perkantoran mewah berdiri berdampingan di kawasan itu.
Mengulang sukses tower pertamanya yang terjual 100 persen, lanjut Ratdi, penjualan tower kedua B Residence saat ini sudah mencapai 60 persen sejak dimulainya pembangunan ketiga tower apartemen itu dua bulan lalu.
"Kesiapan akses tol itu bahkan sudah didukung KRL yang semakin berkembang dan diminati kaum komuter Serpong, sedangkan fasilitas publik dan komersial, mulai rumah sakit, instansi pendidikan hingga komersial terus tumbuh di sini," kata Ratdi.
Untuk itu, lanjut Ratdi, pihaknya berani menawarkan per unit apartemen di angka Rp 500 jutaan. Alasannya, BSD City sudah bisa ditempuh dari mana saja dan dengan moda apa saja.
"Lebih penting dari itu, infrastrukturnya juga sudah makin lengkap," kata Ratdi.
Dibangun di lahan seluas 6.800 meter persegi, lokasi proyek B Residence tak jauh dari Aeon Mall dan ICE BSD. Ratdi mengakui, bahwa nilai proyeknya sangat diuntungkan dengan letak atau posisinya di "jantung" BSD.
Puluhan proyek
Berdasarkan data Cushman & Wakefield Indonesia permintaan apartemen di kawasan Tangerang, Banten, tahun ini masih cukup tinggi. Hal itu bisa dilihat dari terus dibangunnya proyek-proyek apartemen yang mencapai sekitar 30 lebih proyek di kawasan tersebut.
Sebagai bagian dari kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), saat ini Tangerang berpenduduk 25 juta jiwa. Wilayahnya meliputi Tangerang Selatan, Tangerang Kota, dan Kabupaten Kota yang masuk dalam Provinsi Banten.
Di ketiga kota/kabupaten tersebut tercatat ada 31 proyek hunian vertikal dengan kapasitas 54.988 unit apartemen. Cushman & Wakefield Indonesia memperlihatkan bahwa jumlah pasokan baru yang berlangsung hingga dua tiga tahun mendatang akan jauh lebih besar dari apartemen saat ini. Saat ini saja terdapat 12.686 unit apartemen di Tangerang.