TANGERANGNews.com-Guru PNS di Pekalongan Jawa Tengah, Sri Hartati mengaku menerima wahyu ketika sedang sakit keras. Saat itu, kondisi kesehatannya menurun drastis.
Bahkan, wanita 47 tahun itu sudah tak bisa beraktivitas sehari-hari. Ia cuma bisa tergolek lemah di atas ranjang. Tubuhnya terasa dingin, sakit pada bagian perut sebelah kanan, dan bagian punggungnya tercium aroma busuk.
"Saat itu, saya mengalami peristiwa yang tidak pernah saya lupakan. Saya seperti diajak keliling melihat neraka dan surga. Sejak saat itulah, saya menerima ayat-ayat,” ujar Hartati dikutip dari laman Fajar.co.id, Sabtu 4 Juni 2016.
Pengalaman keliling surga dan neraka itu ditulis ulang Sri. Ia juga mengaku mendapatkan wahyu yang muncul sendiri di badannya, seperti di bagian kepala, dada dan punggung. Tulisan berbahasa Arab itu kemudian dia kumpulkan menjadi sebuah kitab, yang dibuat seperti makalah.
Berdasarkan wahyu tersebut, Sri harus sholat menghadap ke ke timur. Cara sholat warga Desa Kalijambe, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan itu berbeda dengan umat Islam pada umumnya yang sholat menghadap kiblat.
Guru PNS di Pekalongan Jawa Tengah, Sri Hartati mengaku menerima wahyu ketika sedang sakit keras. Saat itu, kondisi kesehatannya menurun drastis.
Bahkan, wanita 47 tahun itu sudah tak bisa beraktivitas sehari-hari. Ia cuma bisa tergolek lemah di atas ranjang. Tubuhnya terasa dingin, sakit pada bagian perut sebelah kanan, dan bagian punggungnya tercium aroma busuk.
"Saat itu, saya mengalami peristiwa yang tidak pernah saya lupakan. Saya seperti diajak keliling melihat neraka dan surga. Sejak saat itulah, saya menerima ayat-ayat,” ujar Hartati dari laman Fajar.co.id, Sabtu 4 Juni 2016.
Pengalaman keliling surga dan neraka itu ditulis ulang Sri. Ia juga mengaku mendapatkan wahyu yang muncul sendiri di badannya, seperti di bagian kepala, dada dan punggung. Tulisan berbahasa Arab itu kemudian dia kumpulkan menjadi sebuah kitab, yang dibuat seperti makalah.
Berdasarkan wahyu tersebut, Sri harus sholat menghadap ke ke timur. Cara sholat warga Desa Kalijambe, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan itu berbeda dengan umat Islam pada umumnya yang sholat menghadap kiblat.