TangerangNews.com

Pemeriksaan Penumpang dari Singapura & Malaysia Akan Diperketat

Denny Bagus Irawan | Jumat, 8 Juli 2016 | 17:00 | Dibaca : 2603


Budi Karya Sumadi (@TangerangNews.com 2016 / Dena Perdana)


TANGERANGNews.com-PT Angkasa Pura II, sebagai pengelola Bandara Soekarno-Hatta,  Tangerang akan memperketat pengawasan terhadap penumpang dari Singapura dan Malaysia karena berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan sering terjadi penyelundupan ke Indonesia melalui dua Negara terdekat itu.

 “Jadi dalam diskusi kami dengan Kemenhub, ternyata banyak hal-hal yang tidak diinginkan masuk ke Indonesia dari dua Negara terdekat, yakni dari Singapura dan Malaysia.  Oleh karenanya,  Pak menteri akan menyetujui randome check in, dari pesawat penumpang dua tujuan itu,” kata Presiden Director PT Angkasa Pura II,   Budi Karya Sumadi saat berbincang di Terminal 2F, Bandara Soekarno-Hatta.

Menurut dia, pihaknya saat ini menunggu adanya SK dari Kemenhub guna melakukan pengawasan pengetatan terhadap dua dari dua Negara tersebut.  Pertimbangannya, kata dia, ternyata ada barang-barang berbahaya dari luar negeri yang tidak diinginkan masuk ke Indonesia.

“Kita menunggu SK dari Kemenhub untuk melakukan itu. Pertimbangannya, karena skala sejak setahun ada barang-barang berbahaya yang masuk,” tuturnya, Jumat (8/7/2016).

Barang berbahaya yang masuk itu menurut Budi, seperti narkoba dan benda-benda yang tidak diinginkan. Pengetatan tersebut akan dilakukan kepada penumpang yang datang, serta melakukan pengamanan tertutup yang sewaktu-waktu dapat dilihat oleh petugas yang tidak menggunakan pakaian seragam. “Adapun patroli kami akan dilakukan secara acak,” ujarnya.   

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan akan membuat aturan untuk menerapkan pemeriksaan acak atau random checking kepada penumpang dari penerbangan internasional di semua bandara. Hal itu dia ungkapkan ketika berkunjung ke Jakarta Air Traffic Services Center (JATSC) Airnav Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (7/7/2016) lalu.

"Ada usulan dari Angkasa Pura II, beberapa hari kemarin Dirutnya bicara dengan saya dan saya juga setuju, nanti dibikin SOP (Standar Operasional Prosedur) bahwa penerbangan yang dari luar negeri itu, secara random atau sampling, akan diperiksa penumpang turunnya," kata Jonan.