TANGERANGNews.com-Keanekaragaman pangan lokal saat ini kian tergantikan bukan hanya dengan makanan barat, namun juga dengan makanan cepat saji. Kemudahan pembuatan dan penggunaan warna pada makanan cepat saji seringkali memikat anak-anak untuk mengkonsumsinya, padahal makanan tersebut belum tentu mengandung gizi yang seimbang untuk mendorong tumbuh kembang anak.
Pada 24-25 Oktober 2016, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) menggelar kegiatan Kampanye Gizi JAPFA4Kids di Kec. Cikupa, Kab. Tangerang, Banten untuk memberikan pengetahuan lebih dalam guna mendukung anak Indonesia sehat dan peduli gizi.
“Asupan gizi anak harus diperhatikan, disini kami ingin membimbing anak-anak untuk mengenal pola hidup yang baik dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dan gaya hidup yang sehat,” ujar Artsanti, VP Head of Public Relations JAPFA.
Dalam rangkaian kegiatan JAPFA4Kids, 8 kelompok siswa perwakilan dari SDN 1 dan 2 Cikupa mengikuti perlombaan Koki Kecil. Disini anak-anak dituntut untuk menyajikan panganan dengan memanfaatkan kearifan lokal. JAPFA ingin menginisiasikan bahwa makanan bergizi sebenarnya bisa kita dapatkan dari lingkungan sekitar kita.
“Keunikan dan kreativitas anak dalam memasak juga menjadi salah satu indikator penilaian dalam perlombaan ini,” jelas Artsanti.
Tidak hanya sekedar berlomba, JAPFA berkerjasama dengan Trouw Nutrition mengadakan kelas edukasi bagi anak-anak sebelum dan sesudah memasak. Jika sebelum memasak anak-anak diberikan arahan dalam pengunaan alat memasak dengan benar dan tetap menjaga kebersihan selama proses memasak. Kali ini anak-anak diajak untuk mengevaluasi apakah bahan masakannya sudah mengandung gizi yang seimbang.
Dalam dua hari kegiatan Kampanye Gizi JAPFA4Kids juga diisi dengan Pelatihan Dokter Kecil, Pelatihan dan Eksebisi Catur Simultan, Gebyar Budaya, Pemeriksaan Kesehatan serta Pembagian Paket Gizi untuk para siswa.
Tidak ketinggalan, para karyawan sekolah juga mendapatkan Pelatihan Manajemen Tata Kelola Sekolah berbasis 5S dari Jepang. “Pelatihan ini bertujuan untuk mendorong terbentuknya budaya bersih, rapi, dan tertata di sekolah sehingga menjadi tempat yang nyaman untuk belajar,” tambah Artsanti.