TangerangNews.com

Kenapa Keluarga Atut Selalu Ikut Pilkada di Banten?

Denny Bagus Irawan | Senin, 2 Januari 2017 | 17:00 | Dibaca : 5313


Pilkada Serentak (Dira Derby / TangerangNews.com)


 

TANGERANGNews.com-Kenapa keluarga Atut selalu mengikuti Pilkada di sejumlah daerah yang ada di Banten? Kali ini, cucu dari Tubagus Chasan Shohib , Andhika Hazrumy anak dari Atut Chosiyah menjadi peserta dalam Pilkada Banten mendapingi Wahidin Halim.

Dalam pernyataannya visi misi-nya, Andhika mengklaim,  ada ‘niatan tulus’ jika dirinya terpilih bersama Wahidin Halim, akan membangun sumber daya manusia dan dimensi pembangunan fisik di Banten. Andhika yang menjadi sorotan karena Ibunya masih menjalani kasus suap dalam Pilkada Lebak menyatakan, dirinya benar-benar akan memperbaiki Banten.  

“Mari kita menyongsong Pilkada Gubernur di Banten ini dengan kebahagiaan. Kita jaga persatuan untuk mewujudkan Pilkada Bersih Jujur dan Adil. Kami berharap Pikada ini berjalan aman dan damai,” ujarnya.

Namun, Ray Rangkuti seorang aktivis dan pengamat politik Indonesia yang merupakan alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengkritiknya. Hal yang disampaikan Andhika hanyalah retorika belaka.

“Itu berbeda dengan kesehariannya, publik  jangan sampai terpesona harus lihat keseharian dia,” ujar Ray.

Ray menilai majunya keluarga Atut membawa efek yang dapat merugikan kepentingan Publik. Dia mengatakan,  kenapa keluarga Atut selalu ikut dalam Pilkada, karena  keluarga itu tak rela memberikan kesempatan kepada orang lain untuk memperbaiki Banten dari tangan pengaruh keluarga itu.

“Ada persoalan mempertahankan pengaruh dan tak rela memberikan sumber-sumber ekonomi. Hal ini sangat merugikan rakyat Banten, ekonominya mundur sepanjang masih dipimpin keluarga itu yang haus akan kekuasaan,” ujarnya.

Padahal menurut Ray, di daerah lain yang APBD-nya tak sebesar di Banten bisa lebih maju. Artinya bisa lebih bagus kalau keluarga itu tak memimpin.

“Padahal APBDnya dibawah Banten, misalnya di Purwakarta. Jadi sudahi teori, kita lihat saja kenyataan Banten kalau masih dipegang keluarga mereka akan memperlambat pelayanan publik, bisa terseok-seok lagi,” ujar Ray.

Sementara Ade Irawan Koordinator  Indonesia Corruption Wacth (ICW) menyampaikan, masyarakat Banten harus bisa melawan korupsi.

“Kenapa keluarga Atut maju terus di Pilkada Banten, karena akses terhadap sumber daya akan lebih mudah ketika berkuasa. Apalagi keluarga Atut kan keluarga pengusaha,” ujarnya.