TANGERANGNEWS.com-Kementerian Pariwisata meminta instsitusi terkait dalam hal ini operator Bandara dan Airnav Indonesia untuk mempermudah pengajuan pembukaan rute atau slot penerbangan baru. Terutama untuk tujuan daerah wisata. Sebab, untuk menunjang peningkatan jumlah wisatawan , sejumlah daerah itu harus diimbangi dengan peningkatan teknologi penunjang.
Hal itu diungkapkan Menteri Pariwisata, Arief Yahya saat melakukan kunjungan kerja ke kantor Airnav Indonesia di Neglasari, Kota tangerang , Jumat (7/4/2017). Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mendiskusikan peningkatan jumlah wisatawan asing ke Indonesia . Terutama untuk mengunjungi 10 destinasi wisata utama .
#GOOGLE_ADS#
“Target jangka pendek yang harus dikejar adalah memenuhi kekurangan 2 Juta bangku pesawat atau wisatawan yang harus terpenuhi tahun ini,” katanya.
Sedangkan untuk target jangka panjang, diharapkan Bandara di Indonesia mampu bersaing dengan bandara di negara lain. “Dalam hal pergerakan pesawat dalam setiap satu jam saat ini hanya mencapai 25 pergerakan. Sedangkan bandara lain lain sudah sampai 55 pergerakan,” tuturnya. Kekurangan kondisi keduanya dianggap karena faktor teknologi yang harus diperbaharui sehingga kedepan dapat bersaing. “Sektor pariwisata dan penyambung jalur udara atau air conectivity harus terintegrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dalam pengembangan daerah destinasi wisata,” katanya.
Sementara itu Dirut Airnav Indonesia , Novie Riyanto mengakui dibutuhkan kerja sama lintas sektoral untuk mengejar target kekurangan tersebut. “Saat ini kami telah berupaya memperbaharui dan membangun tower sebagai pendamping peningkatan jumlah pergerakan pesawat ,” singkatnya.