TangerangNews.com

UKM Flat UIN Jakarta Gelar 'Balancing Love of Foreign Local Culture'

Yudi Adiyatna | Kamis, 11 Mei 2017 | 20:00 | Dibaca : 1461


Mahasiswa UKM Bahasa FLAT UIN Jakarta setelah memperagakan pertunjukan Kebudayaan. (@TangerangNews2017 / Yudi Adiyatna)


TANGERANGNEWS.com-Dalam rangka memperluas pengetahuan mengenai budaya dan memahami pentingnya arti budaya, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bahasa Flat UIN Jakarta akan menggelar Seminar Kebudayaan dengan tajuk "Balancing Love of Foreign Local Culture", Sabtu (13/5/2017). 

Ahmad Fuadi penulis novel fenomenal Negeri 5 Menara akan berbagi pengetahuannya dalam acara itu. 
 
Ahmad Fuadi akan menjelaskan, mengenai kondisi budaya di Indonesia saat ini, serta akan memberi gambaran keadaan budaya luar di negara yang pernah dipijaknya. 
 
Selain seminar kebudayaan, acara tersebut juga dimeriahkan oleh berbagai penampilan menarik seperti tarian Zapin, Dub Drama : Purbasari and The Beast, penampilan perkusi dari Social Welfare Percussion  dan Culture Show
 
#GOOGLE_ADS#
 
Alif Waisal Ketua Umum UKM Bahasa Flat UIN Jakarta mengungkapkan, bahwa acara tersebut bertujuan untuk memperluas pengetahuan tentang nilai-nilai kebudayaan diseluruh penjuru dunia. 
 
Dengan mengetahui banyak karakter serta corak budaya akan meningkatkan rasa kemanusiaan kita dalam memandang segala hal. 
 
"Untuk mempelajari berbagai jenis budaya bukanlah perkara gampang, dalam acara ini teman-teman akan dimudahkan oleh pemaparan Ahmad Fuadi seorang novelis tersohor yang pernah menginjakan kakinya di negara seberang, " katanya. 
 
Ahmad Fuadi juga akan memberi arahan bagaimana cara kita beradaptasi terhadap berbagai budaya tapi tetap tidak melupakan kebudayaan lokal Indonesia. 
 
Sementara Silvy Wahyu Hasanah, Ketua Pelaksana menjelaskan, acara ini digelar guna memberikan semangat kaula muda dalam melestarikan kebudayaan lokal atau pun negara luar. 
 
Persoalan yang kerap terjadi di tengah masyarakat saat ini akibat kurangnya wawasan akan perbedaan, hal itu membuat pola pikir masyarakat tertutup serta cenderung menutup diri dari budaya luar. 
 
"Mudah-mudahan dengan adanya acara ini semua peserta yang hadir, selain bertambah ilmunya, juga wawasannya dapat terbuka. Apabila generasi muda mempunyai mental inklusif maka untuk menyongsong negara Indonesia yang maju akan lebih mudah," ungkap Silvy.