TangerangNews.com

Bayi Tanpa Kelopak Mata & Alat Kelamin di Balaraja Butuh Bantuan Donatur

Mohamad Romli | Kamis, 18 Mei 2017 | 13:00 | Dibaca : 24457


Bayi berusia lima bulan bernama Siti Nurjelita Velly, dari pasangan Anita (31) dan Nurjali (29), Warga Kampung Lobang, RT 02/05, Desa Sukamurni, Kecamatan Balaraja, Kamis (18/3/2017). (@TangerangNews2017 / Mohamad Romli)


TANGERANGNEWS.com-Siti Nurjelita Velly bayi berusia lima bulan, anak pertama dari pasangan Anita (31) dan Nurjali (29) membutuhkan uluran tangan dari dermawan.

Warga Kampung Lobang, RT 02/05, Desa Sukamurni, Kecamatan Balaraja tersebut menderita kelainan sejak lahir. Bola mata bayi tersebut tidak tampak karena tertutup kulit sementara, ia juga menderita bibir sumbing.  

Tak hanya itu, Velly juga menderita hernia serta tak jelas jenis kelaminnya, karena pada bagian tubuh yang semestinya ada alat kelamin, kondisinya juga tertutup oleh kulit.

Kedua orang tua Velly sudah berupaya untuk mengobati penyakit yang diderita anaknya dengan berobat ke sejumlah rumah sakit di Tangerang. Namun sampai saat ini belum membuahkan hasil.

Nurjali ayah bayi tersebut kepada TangerangNews.com  mengatakan, anaknya tersebut lahir dengan cara normal di bidan. Namun sejak lahir kondisinya memang sudah ada kelainan.

Dengan profesi hanya sebagai buruh harian lepas, ia merasa terbebani dengan biaya pengobatan putrinya yang sudah membumbung tinggi.

"Kami sudah berupaya berobat ke Puskesmas, RSUD Tangerang dan sekarang sudah tiga kali dibawa ke RSCM Jakarta," katanya, Kamis (18/3/2017).

#GOOGLE_ADS#
 
Untuk biaya pengobatan saat ini, ia mengaku masih menggunakan dana pribadi yang berasal dari sumbangan donatur.

"Mungkin nanti kalau sudah dirawat di RSCM baru bisa menggunakan BPJS," tambahnya.

Ia pun berharap kepada Pemkab Tangerang dan juga para dermawan untuk membantu biaya pengobatan putrinya tersebut.

"Semoga ada yang mau mengulurkan tangan membantu biaya pengobatan anak saya ini, karena penghasilan saya sebagai buruh harian lepas tak seberapa dibanding kebutuhan biaya pengobatan," harapnya.

Setelah beberapa bulan terlunta-lunta, akhirnya bantuan dari donatur pun datang melalui Relawan Kemanusiaan Respek.

”Hingga dua bulan kami melakukan penggalangan dana, Alhamdulilah kini sudah mencapai 54 juta dari target 100 juta. Itu dana donasi sendiri, bukan dari pemerintah,” terang salah seorang relawan, Anggi Fadli.

Kemudian Velly pun dirujuk ke RSCM Jakarta untuk mendapatkan pengobatan.

”Dokter di sana (RSCM) masih berusaha mengoperasi pembentukan kelopak mata Velly," terangnya. (RAZ)