TangerangNews.com
Rumah Bos Susu Dirampok, Rp1 Miliar Raib
| Kamis, 28 Januari 2010 | 18:47 | Dibaca : 20404
TANGERANGNEWS-Rumah mewah milik Iwan Kurniawan, 39, General Manager PT Nutri Circle World (produsen susu), yang terletak di Perumahan Griya Alam Sentul Blok D/14, Babakanmadang, Kabupaten Bogor disatroni kawanan rampok bersenjata api, siang ini.
Akibatnya, sejumlah barang berharga senilai Rp1 miliar, seperti Mobil Nissan Xtrail
B 1500 UFG, mobil sedan Honda Accord B 1227 UAA, 35 unit telepon genggam, 3 unit
laptop, perhiasan puluhan gram, dan uang tunai Rp32 juta, raib digasak kawanan
rampok berjumlah tujuh orang itu.
Tak hanya itu, Iwan juga sempat dibekap dan dipukul menggunakan gagang pistol salah
seorang pelaku, karena dianggap hendak melakukan perlawanan.
Informasi dihimpun, peristiwa perampokan itu terjadi sekitar pukul 03:15 WIB,
seluruh isi penghuni rumah Dianawati, 39, (Istri Iwan), Fanny, 15, dan Tasya (anak),
Iis, 19 dan Rasih, 19 (pembantu) serta Joko, 33, (sopir pribadi), tengah terlelap.
Bahkan mereka sempat disekap dengan cara diikat dan ditutup mulutnya.
Tak hanya itu, para pelaku yang diduga spesialis rampok rumah mewah tersebut, cukup
rapih. Pasalnya, untuk melancarkan aksinya, pelaku juga sempat melumpuhkan Jajat,
33, salah seorang petugas satpam perumahan yang kebetulan saat itu sedang berjaga.
“Saat diperiksa KTP, mereka (pelaku,) menolak. Kemudian mereka turun dan
menodongkan pistol ke arahnya (Jajat) ,” ungkap Budi, 43, salah seorang
petugas satpam saat ditemui dilokasi kejadian menirukan keterangan Jajat.
Tak hanya itu, menurutnya selain Jajat, rekannya yang kebetulan saat itu sedang
berpatroli juga sempat dimasukan ke dalam mobil. “Tangan dan kaki mereka diikat
dan mulut mereka ditutup, kemudian diikatkan di tiang dekat sebuah rumah kosong,
yang lokasinya tak jauh dari rumah pa Iwan (TKP),” tandasnya.
Sementara itu, kepada wartawan Iwan menuturkan, para pelaku diduga masuk ke areal
rumahnya, dengan cara melompati pagar, kemudian setelah masuk ke ruang fitness
dengan cara mencongkel pintu. Setelah berhasil masuk ke ruang fitness mereka kemudian mendobrak pintu kamar Fanni dan Tasya, sambil menodong pistol. “Anak-anak dan pembantu yang kebetulan ada dalam kamar tersebut disekap lebih dulu,” ujarnya.
Bahkan informasi beredar selain diikat dan dibekap, salah seorang anak korban sempat
mengalami pelecehan seksual oleh salah seorang pelaku di kamar mandi. “Hanya Tasya
yang tidak di ikat oleh para pelaku,” jelas Iwan. (dira)