TANGERANGNEWS.com-Tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) bernama Fatind berhasil meraih juara 2 dalam Kompetisi INDISCO 9 atau Industrial Design Competition yang digelar HMTI Universitas Diponegoro pada 27 Oktober 2017.
Dalam kompetisi tahunan yang diikuti para peserta mahasiswa yang berasal dari universitas dalam negeri dan Asia ini, tema yang diusung adalah ‘Experience Design for Functional Household Products’.
Tim UMT bernama Fatind mempresentasikan design produk ‘OS TABLE’ atau One Serving Table yang merupakan sebuah meja tamu multifungsi hingga berhasil meraih juara setelah tim Undip yang meraih juara 1.
“Meski hanya di peringkat dua, namun Tim UMT telah berhasil mengalahkan ide design dari tim mahasiswa UGM, UI, Trisakti, Brawijaya, Telkom University, Udinus, bahkan Beijing Institute of Technology sebagai finalis dari negeri Tiongkok,”kata Rektor UMT Ahmad Badawi, Kamis (2/11/2017).
Sementara OS TABLE sendiri disebut sebagai meja multifungsi karena memiliki berbagai fitur seperti dispenser yang bekerja berdasarkan sensor otomatis untuk 3 jenis minuman, laci penyimpang gelas dan makanan, serta mempunyai 2 koneksi USB charger sebagai pengisi daya bagi gadget para tamu.
#GOOGLE_ADS#
Selain itu, OS TABLE dapat dilipat menjadi ukuran lebih kecil sehingga sangat menghemat tempat ruang tamu. Dengan dimensi meja tamu yang ergonomis dan ringkas, sangat sesuai kondisi ruang tamu di rumah Indonesia yang cenderung kecil luasan ruangnya.
“Pencapaian ini merupakan hattrick bagi Teknik Industri UMT dalam tahun 2017, karena sebelumnya tim ULTEDUS dalam kompetisi tingkat nasional GIEF (Gunadarma Industrial Engineering Fair) di Universitas Gunadarma telah meraih juara 3,” jelas Badawi.
Selain itu tim ALTERI dalam kompetisi tingkat nasional DESCOMFIRST (The Design Competition for the Industrial System and Environment) di Universitas Negeri Surakarta berhasil meraih juara 2.
“Prestasi-prestasi tersebut telah menjadi pemicu bagi semua civitas akademis UMT untuk selalu meningkatkan kemampuan diri serta berpikir kreatif inovatif, dengan semangat kerjasama dan keterbukaan terhadap ide-ide baru. Semua itu demi perguruan tinggi yang berkemajuan dan menjadi pencerahan bagi umat,” ujar Badawi.(RAZ/HRU)