TangerangNews.com

Di Halaman Polres Tangsel, Mbah Moen Pesan Jaga Indonesia dari Kelompok Radikal

Yudi Adiyatna | Selasa, 7 November 2017 | 11:00 | Dibaca : 2557


Doa dan dzikir bersama KH.Maimoen Zubair yang diselenggarakan di halaman Mapolres Tangsel, Senin (6/112017) malam. (@TangerangNews.com / Yudi Adiyatna)


TANGERANGNEWS.com-Mustasyar PBNU KH Maimoen Zubair menghadiri acara dzikir dan doa bersama yang digelar di halaman Mapolres Tangsel, Serpong, Senin (6/11/2017) malam.

Acara  juga turut dihadiri oleh Kapolres Tangsel AKBP Fadli Widiyanto, Sekda Tangsel Muhamad, Anggota DPR RI Irgan Chairul Mahfiz, dan ratusan masyarakat yang rela hadir di tengah gemericik hujan yang membasahi halaman Mapolres Tangsel tersebut.

Dalam ceramahnya, Mbah Moen sapaan akrabnya menyampaikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang benar-benar terpilih oleh Allah. Terbukti, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terbesar memiliki penduduk yang mayoritas beragama Islam. Bahkan, menurutnya Allah menakdirkan peringatan hari kemerdekaan Indonesia dengan angka 17, 8 dan 45.

Mbah Moen menerangkan, rangkaian angka 17,8,45 sendiri memiliki banyak makna di dalamnya. Rasulullah diutus menjadi Nabi  pertama kali tanggal 8 Agustus, pas saat hari ke 17 ramadhan. Sementara Indonesia proklamasi 17 Agustus, 8 Ramadhan.

“Jadi ketika memperingati bulan Agustus, kita memperingati kemerdekaan sekaligus memperingati  turunnya Nabi ," ungkap Mbah Moen.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang ini pun mengatakan, Indonesia sejak tahun 1908 masa awal kebangkitan bangsa, sudah mulai dikembangkan paham-paham kebangsaan yang tak bisa lepas dari nilai-nilai Keislaman.

#GOOGLE_ADS#

"Paham kebangsaan bagi Indonesia tidak bisa dipisahkan dari paham KeIslaman, makanya dari dulu itu Ulama- ulama mendirikan Nahdlatul Wathon," terang kiai yang kini berusia 90 tahun tersebut.

Terakhir dirinya pun berpesan agar bangsa Indonesia bisa jadi contoh bagi bangsa-bangsa lainnya. Dengan kemajemukan dan beragam suku yang ada tetap harus dijunjung persatuan dan ideologi Pancasila yang menjadi pedoman kehidupan bermasyarakat.

"Bangsa Indonesia harus menjadi contoh, kita jaga Indonesia jangan sampai diterobos orang-orang radikal dan teroris yang ingin memecah belah bangsa," pesan Kyai.

Sementara itu, Kapolres Tangsel AKBP Fadli Widiyanto mengatakan, sengaja menggelar acara tersebut untuk membangkitkan persatuan dan kesatuan melalui Dzikir, manaqib dan Yassin Fadillah untuk Tangerang Selatan.

"Yang pertama harapannya untuk masyarakat Tangsel supaya tahu ada Pembacaan Yassin Fadillah yang diijazahi langsung oleh beliau (Kyai Maimoen Zubair) juga dengan acara ini Tangsel mulai untuk memperthankan kesatuan dan kesatuan serta menghindarkan dari terorisme," ungkap Fadli.(RAZ/HRU)