TANGERANGNEWS.com-Pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah melakukan uji coba pengoperasian Skytrain atau automatic people mover system (APMS) dari Terminal 2 ke Terminal 1 pada Jumat (10/11/2017) sekitar pukul 10.00 WIB.
Simulasi tersebut tidak melibatkan penumpang atau personel lainnya. Adapun simulasi mencakup pengecekan trek, shelter, dan operasional kereta.
Setelah dilakukan simulasi selama kurang lebih satu minggu, kemudian dilanjutkan dengan verifikasi oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan sebagai syarat pengoperasian kereta layang untuk rute Terminal 2 – Terminal 1.
“Pada hari ini dimulai proses menuju pengoperasian kereta layang untuk melayani perpindahan penumpang di Terminal 1. Dimulai dari simulasi lalu verifikasi dari regulator, kami harapkan kereta layang di Terminal 1 sudah dapat dioperasikan pada pertengahan bulan ini,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin.
#GOOGLE_ADS#
Awaluddin mengatakan, terhubungnya seluruh terminal dengan jalur kereta layang sepanjang 3 km akan meningkatkan standar pelayanan kepada penumpang pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan membawa bandara ini sejajar dengan bandara berkelas dunia lainnya.
Hadirnya kereta layang yang memiliki teknologi modern juga merupakan simbol dari kemajuan dunia transportasi di Indonesia.
Seperti diketahui, sejak 17 September lalu kereta layang telah melayani perpindahan penumpang pesawat untuk transit dan sebagainya dari Terminal 3 ke Terminal 2.
Apabila kereta layang sudah melayani seluruh terminal maka pengembangan selanjutnya terkait kereta layang ini adalah pembangunan shelter di integrated building yang terkoneksi dengan stasiun kereta bandara, sehingga jalur atau trase saat sudah beroperasi penuh adalah Terminal 3 – Terminal 2 – integrated building – Terminal 1.(DBI/HRU)