TangerangNews.com

Ratusan Guru Tangerang Dites Urine

Achmad Irfan Fauzi | Jumat, 17 November 2017 | 09:00 | Dibaca : 902


Kepala BNN Kota Tangerang AKBP Akhmad F Hidayanto saat memaparkan materi penyuluhan bahaya narkotika di hadapan ratusan guru se-Kota Tangerang. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi)


TANGERANGNEWS.com-Ratusan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) se-Kota Tangerang mendapatkan penyuluhan dan sosialisasi dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tangerang. Hal itu untuk mengupayakan menekan peredaran narkotika yang kian gencar di Kota Tangerang.

Kegiatan penyuluhan dan sosialisasi tersebut berlangsung di Gedung DPD KNPI Kota Tangerang, Jalan A Damyati, Kelurahan Sukarasi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Kamis (16/11/2017).

“Kegiatan ini terkait penyuluhan narkoba untuk dari guru setingkat SD dan SMP. Masing-masing sekolah kita mintai perwakilannya satu minimal guru yang membidangi penyuluhan atau guru BP,” ujar Kasi Ketahanan Bangsa dan Masyarakat Kesbangpol Kota Tangerang, Achmad Dimyati.

Sekitar 400 hingga 600 guru yang hadir dari perwakilan tiap-tiap sekolah untuk mendapatkan materi tentang memberantas narkoba.

"Kalau di sekolah ini sekarang sudah banyak beredar narkoba jenis permen di sekolah. Ada orang yang tidak dikenal memberikan permen kepada anak SD selama seminggu secara gratis. Nah setelah seminggu orangnya hilang dan si anak sudah ketagihan. Pas ketemu lagi disuruh bayar dengan harga mahal,” ungkapnya.

#GOOGLE_ADS#

Jelas hal itu, kata Achmad, membuat anak SD minta uang jajan yang lebih ke orangtuanya untuk membeli permen itu. “Kalau tidak dikasih uang, bisa saja anaknya nyolong atau melakukan cara lain,” jelas dia.

Sementara itu ditempat yang sama, Kepala BNN Kota Tangerang, AKBP Akhmad F Hidayanto mengatakan, bahwa pihaknya sengaja memberikan materi kepada guru tentang bagaimana mendeteksi suatu wadah atau sekumpulan orang yang terindikasi menggunakan narkoba.

"Karena, guru juga dituntut untuk peduli dengan narkoba tidak harus BNN atau polisi. Jadi pada dasarnya dari statement Pak Jokowi soal darurat narkoba di Indonesia, sehingga semuanya terpanggil untuk bagaimana menekan tindak pidana narkotika yang sedang berkembang," kata dia.

Menurutnya, pihaknya juga memperkenalkan ragam dan jenis narkotika yang ada kepada guru-guru. Hasilnya, banyak para guru yang masih tidak paham tentang aneka macam jenis narkoba.

“Juga kita adakan tes urine di tengah-tengah acara untuk meminimalisir guru yang juga menjadi pengguna,” imbuhnya.(RAZ/HRU)