TANGERANGNEWS.com - Eksistensi koperasi di Kota Tangerang sedang terancam. Ratusan koperasi pun, kini telah menutup buku. Hal tersebut akibat menjamurnya perusahaan retail maupun minimarket.
Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Syarifudin HW mengatakan, ada sebanyak 712 koperasi yang masih aktif beroperasi di Kota Tangerang. Namun jumlah tersebut mengalami penurunan akibat permasalahan internal serta dampak dari perkembangan perusahaan retail dan minimarket.
"Kalau jumlah koperasi hingga saat ini ada 712 koperasi. Kemarin disepanjang tahun 2017, kita punya 962 koperasi. Tetapi koperasi itu menurun sehingga saat ini sisanya ada 712," ujarnya kepada TangerangNews, Selasa (20/2/2018).
#GOOGLE_ADS#
Syarifudin merinci, dari jumlah tersebut, jenis koperasi yang mendominasi di Kota Tangerang adalah koperasi simpan pinjam dan serba usaha. Menurut dia, mewabahnya perusahaan retail dan minimarket karena keinginan manusia itu sendiri.
"Ini akibat mindset kita sebagai manusia yang pengen dikata 'wah'. Kepengen ikut-ikutan. Mereka itu cuma menang gengsi. Kalau belanja di mall di retail atau di Alfamart, Indomaret, kesannya mewah," katanya.
Ia mengungkapkan, tetapi yang menjadi permasalahan pokok akibat ancaman perusahaan retail yang terus menerus menggempur koperasi adalah keunggulan infrastruktur yang dimilikinya.
"Sedangkan di koperasi kan nggak punya gengsi. Karena tempat yang pastinya, kantornya, tokonya dimana itu yang menjadi permasalahan pokok, sehingga memang kita masih tetap kalah bersaing dengan retail-retail modern dengan infrastruktur yang dia miliki, begitu menggempur pasar domestik kita yang ada di Indonesia dan memang suka enggak suka kita harus terima," tuturnya.
Kendati demikian, dampaknya pun tak mempengaruhi koperasi terbesar yang ada di Kota Tangerang. Seperti koperasi pengelola Bandara Soekarno Hatta, Angkasa Pura II (Persero).
"Koperasi paling besar Angkasa Pura. Tifico bagus walaupun nggak besar. Intinya koperasi yang paling sehat itu Angkasa Pura," ucapnya.(RAZ/HRU)