TangerangNews.com

Kabupaten Tangerang Masih Sibuk Urus Dolbon

Mohamad Romli | Kamis, 12 April 2018 | 14:00 | Dibaca : 1350


Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Islamic Center, Panongan, Kamis (12/4/2018). (@TangerangNews/2018 / Mohamad Romli)



TANGERANGNEWS.com-Dibanding dua wilayah tetangga, prosentase capaian sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) Kabupaten Tangerang yang terendah dibadingkan Kota Tangerang dan Kota Tangsel.

Berdasarkan data yang dipublikasikan di STBM Smart, saat ini capaian Kabupaten Tangerang baru 72,54%, sementara Kota Tangsel telah mencapai 99,20% disusul Kota Tangerang diangka 98,87%.

Hal ini menjadi tantangan pembangunan sanitasi di Kabupaten Tangerang, terutama merubah perilaku masyarakat yang terbiasa buang air besar (BAB) di sembarang tempat yang lebih dikenal di masyarakat Kabupaten Tangerang dengan istilah dolbon (modol di kebon).

Sri Indriastuti, Kasie Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang mengatakan, berdasarkan target capaian pada tahun 2017, angka tersebut telah melampaui target, namun jika merujuk pada target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang 2013-2018, target belum tercapai.

"Kita upayakan sisa target itu tercapai hingga akhir 2018 ini," ujarnya usai menjadi narasumber sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Islamic Center, Panongan, Kamis (12/4/2018).

Lanjut Sri, masih tertinggalnya capaian STBM Kabupaten Tangerang dibandingkan dua wilayah lain di Tangerang Raya karena sebagian besar wilayahnya adalah pedesaan, sementara capaian tiap desa tidak merata.

"Ada yang sudah diatas 90 persen, namun ada juga yang masih dibawah 50 persen," tambahnya.

#GOOGLE_ADS#

Karenanya, ia berharap dukungan penuh para pihak terutama pemerintahan desa untuk mendukung berbagai inisiatif masyarakat setempat terkait upaya meningkatkan kesehatan lingkungan.

Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI, Siti Masrifah yang turut menjadi narasumber dalam kegiatan itu mengatakan untuk mencapai target Indonesia Sehat 2025, maka masyarakat harus diposisikan sebagai subjek, sehingga masyarakat sendiri yang menjadi promoter gerakan tersebut.

"Dalam gerakan masyarakat hidup sehat, setidaknya ada tujuh hal yang harus dilakukan, tiga diantaranya bersifat wajib," ujarnya.

Lanjut Masrifah, tiga hal yang wajib dilakukan itu diantaranya melakukan olahraga secara rutin setiap hari, mengkonsumsi buah-buahan dan sayur serta memeriksakan kesehatan secara teratur.

"Jika tiga hal itu sudah dilakukan, selanjutnya kita mengajak masyarakat untuk membersihkan lingkungan, menjaga jamban sehat, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi minuman beralhokol," tambahnya.

Masrifah berharap, ketujuh hal itu bisa direalisaikan, sehingga target Indonesia Sehat 2025 dapat tercapai.

"Hari ini, kami juga membuat komitmen bersama untuk berperilaku hidup sehat dengan menandatangi prasasti bersama," tukasnya.(RAZ/HRU)