TANGERANGNEWS.com-Direktur Lima Institute Ray Rangkuti memprediksi part isipasi pemilih pada Pilkada serentak yang akan dihelat Rabu, (27/6/2018) akan rendah. Pasalnya hari pencoblosan masih bertepatan dengan momentum libur lebaran.
Ray bahkan menghitung, pemilih yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS) tidak lebih dari 50 persen.
Ia mengungkapkan hal itu ketika ditemuai disela-sela kegiatan Diskusi "Banten Sambut Pemilu Serentak 2019 bersama Anggota KPU Banten" di Warung Naposo, Pondok Aren, Minggu (24/6/2018).
"Kendala liburan yang terlalu panjang. Jadi ada faktor psikologi untuk masyarakat. Mereka lebih memilih bertahan di rumah atau memanfaatkan waktu untuk mendatangi kerabatnya," katanya.
Selain karena efek pasca libur lebaran, faktor lainnya karena calon tunggal atau masih kuatnya dominasi dinasti politik. Menurutnya, kedua hal itu membuat publik tidak terlalu tertarik pada pilkada.
#GOOGLE_ADS#
"Pasangan tunggal atau kuatnya dominasi dinasti politik tidak menarik minat publik. Bahkan berkembang pesimisme misalnya siapapun calonnya akan begitu -begitu saja," tambah Ray.
Meski demikian, dengan prasyarat kemenangan 50 persen plus satu, Ray meyakini pasangan calon tunggal tetap memenangi Pilkada meskipun angka partisipasi rendah.
"Potensi menangnya tinggi, tapi partisipasinya rendah," imbuhnya.
Karena tingkat partisipasi pemilih yang rendah, lanjutnya, maka legitimasi masyarakat terhadap kepala daerah terpilih pun kecil.
Meski demikian, menurut Ray hal itu tidak penting bagi para politikus, terlebih peserta pilkada yang memborong semua partai politik untuk mendukungnya.
"Mereka yang penting menang," tukasnya sambil tertawa.(RAZ/HRU)