TangerangNews.com

Barang Dagangannya Tak Dibayar Partai Berkarya, Pedagang Kopi depan KPU Tangsel Protes

Yudi Adiyatna | Senin, 23 Juli 2018 | 14:00 | Dibaca : 34983


Naryo dan Ratna, Pedagang Kopi di depan Kantor KPU Tangsel. (@TangerangNews / Yudi Adiyatna)


TANGERANGNEWS.com-Adalah Naryo, 54 dan Ratna 53 tahun. Sepasang suami istri pedagang kopi di depan Kantor KPU Tangsel, Jalan Buana Kencana, Rawabuntu, Serpong Tangsel ini memprotes partai Berkarya lantaran barang dagangan mereka yang ludes di ambil kader dan simpatisan partai tersebut.

Seperti diceritakan Ratna, Peristiwa tersebut terjadi pada hari Selasa (17/7/2018) lalu. Dimana saat itu merupakan hari terakhir penutupan pendaftaran Bacaleg Tangsel di Kantor KPU. 

Partai Berkarya yang hadir dengan puluhan anggotanya itu pun kemudian memesan kopi dan minuman lainnya di warungnya. Seseorang berinisial P pun berjanji akan menanggungnya. 

"Waktu itu dia bilang kasih aja bu, siapa juga yang mau pesen, mau merah, kuning, ijo kek nanti saya beresin," ujar Ratna menirukan ucapan salah seorang anggota Partai Berkarya tersebut. 

Ratna dan suaminya yang percaya dengan ucapan pria tersebut pun kemudian membuatkan pesanan, namun ketika hari beranjak tengah malam rombongan Partai tersebut sudah mulai bubar.

Orang partai tersebut hanya membayar Rp130 ribu dan menjanjikan akan membayarkannya keesokan harinya.

#GOOGLE_ADS#

"Baru dibayar Rp130 rebu dari Rp649 ribu, sisa Rp519 ribu. Itu waktu itu katanya yang mau nanggung dari Partai Berkarya, tapi sampai sekarang udah enam hari tidak ada kejelasan," keluhnya.

Dengan suara terbata-bata, Ratna pun mengaku telah mencoba menghubungi beberapa pengurus Partai Berkarya, namun jawaban yang didapat hanya janji-janji manis akan membantu melunasi tagihan di warungnya tersebut.

"Iya katanya mau pada nyaleg tapi masa dagangan rakyat kecil aja gak dibayar. Tolong dong diperhatikan," ucapnya.

Sementara itu, TangerangNews.com telah mencoba menghubungi Ketua DPC Partai Berkarya untuk mengkonfirmasi hal tersebut. Namun pesan singkat dan telpon selulernya tak memberi jawaban.(RAZ/RGI)