TangerangNews.com

Tawuran Pelajar, KCD Kota Tangerang Disemprot Dewan

Achmad Irfan Fauzi | Jumat, 31 Agustus 2018 | 19:00 | Dibaca : 3281


Polisi memberikan pembinaan terhadap 91 pelajar gabungan yang berasal dari SMK 4, SMK 2 dan SMK 68 Yuppentek Tangerang di halaman Polsek Jatiuwung. (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi )


TANGERANGNEWS.com-DPRD Provinsi Banten akan melakukan evaluasi terhadap Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Kota Tangerang. Pasalnya terakhir kembali terjadi tawuran pelajar di Kota Tangerang.

Insiden tawuran yang terjadi di dua titik Kota Tangerang yakni di wilayah Cipondoh dan wilayah Jatiuwung pada Rabu (29/8/2019) kemarin membuat sejumlah masyarakat geram.

Karena saat aksi kekerasan itu terjadi, para pelajar tersebut membawa berbagai jenis senjata tajam. Mereka juga memamerkan sajam tersebut dengan mengacung-acungkannya di tengah keramaian warga.

Komisi V Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Banten Ade Awaludin mengatakan kini pihaknya tengah melakukan pembahasan tentang Raperda Pendidikan.

Menurutnya, dalam pembahasan ini mungkin akan lebih intens membahas ikhwal permasalahan bentrokan pelajar yang kerap terjadi di Tangerang.

“Ya memang kalau di sekolah itu tanggung jawab guru dan di luar sekolah merupakan tanggung jawan dari orang tua. Tapi kami akan melakukan pembahasan dan akan menyoroti permasalahan tawuran ini,” ungkapnya, Jumat (31/8/2018).

#GOOGLE_ADS#

Dikatakan Ade, jika masyarakat resah akibat aksi tawuran pelajar, dirinya mengimbau segera melapor ke pihak KCD yang ada di wilayah masing-masing. Meskipun menurutnya KCD yang ada di Kota Tangerang sulit diajak berkoordinasi dengan pihaknya.

“Kita punya KCD di masing-masing kota dan kabupaten itu perwakilan kita ataupun duta kita. Kalau KCD Kota Tangerang memang susah itu kita koordinasi, jangankan teman -teman wartawan kita aja susah untuk koordinasi. Nanti kita akan evaluasi,” bebernya.

Dia menambahkan saat ini aksi tawuran marak terjadi bukan hanya disebabkan murni oleh pelajar. Kendati demikian menurutnya terdapat campur tangan oknum yang bisa memecah kericuhan dari para pelajar.

“Tawuran itu juga kadang tidak murni, karena kadang ada provokasi dan juga ikut tangan alumni,” tukasnya.(MRI/RGI)