TANGERANGNEWs.com-Masalah over kapasitas di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang kerap menimbulkan dampak bagi para tahanan, salah satunya dampak psikologi. Hal itu pun menjadi pemicu terjadinya pertikaian hingga bunuh diri.
Melihat fenomena ini, Universitas Binus Alam Sutera Tangerang melakukan upaya untuk membantu para warga binaan pemasyarakat (WBP) mengatasi permasalahan psikologi mereka.
Melalui program pembinaan mental di Lapas, Jurusan Psikologi Binus Bekerja sama dengan Foundation of International Human Right Reporting Standards (FIHRRST), organisasi bidang hak asasi manusia, memberikan layanan konsultasi kepada para WBP.
"Perempuan di dalam lapas termasuk komunitas yang rentan stress dan depresi. Masalah yang biasa terjadi karena konflik dengan sesama WBP. Apalagi dalam satu kamar ada banyak penghuni karena kelebihan kapasitas," jelas Dosen Psikologi Binus Tangerang Dr. Cornelia Istiani, usai memberikan kuliah umum terkait Peran Ilmu Psikologi dalam Program Pembinaan Mental di Lapas, di Universitas Binus Rabu (28/9/2018).
Istiani menjelaskan, dalam program yang telah dijalankan selama 6 bulan ini, tim Binus yang terdiri dari 6 mahasiswa dan 6 psikokog melayani konsultasi secara pribadi ataupun kelompok kepada WBP Lapas Wanita Tangerang.
"Konseling dilakukan 1 minggu sekali, setiap pertemuan biasanya 1 sampai 2 jam. Untuk konseling kelompok kita bisa cover 20 orang," jelasnya.
Dalam konsultasi tersebut, WBP diajari cara mengelola emosi dan mengatasi dampak trauma sebaik mungkin. Selain itu diberi pelatihan interpersonal dan komunikasi efektif untuk menyelesaikan hambatan komunikasi dengan WBP lain.
"Diharapkan mereka tidak hanya bisa menyelesaikan persoalan saat di dalam lapas, tapi juga ketika sudah keluar dan kembali ke masyarakat," ujarnya.
#GOOGLE_ADS#
Menurut Istiani, program di Lapas Wanita ini baru pertama kali di lakukan. Sebelumnya pihaknya telah memberikan layanan konsultasi di Lapas Anak Tangerang sejak tahun 2013. Dia berharap progran ini bisa berkelanjutan ke Lapas lain di Tangerang.
Kepala Tim Medis Lapas Wanita Tangerang Dr. Nuning Sukma Kamaratri mengakui jika permasalahan over kapasitas ini berdampak pada gangguan psikologis para WBP. Lapas Wanita saat ini berpenghuni 389 orang dimana kapasitasnya hanya 250 orang.
"Memang kelebihan. Satu kamar kapasitas satu orang jadi diisi bertiga. Kapasitas tiga disini lima sampai enam. Akhinya terjadi intrik antar sesama WBP. Bahkan beberapa penghuni sempat mencoba bunuh diri, tapi selalu berhasil dicegah petugas," jelasnya.
Nuning merasa program layanan konsultasi Binus memberikan dampak positif yang nyata. Terbukti beberapa WBP yang dibantu mengaku mulai bisa mengatasi persoalan emosinya.
"Juga sudah mulai tahu cara berkomunikasi dengan baik dengan teman sekamar. Yang tadinya berantem, sekarang berdoa bareng sebelum tidur," ujarnya.(RAZ/RGI)